News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Disambut Tepukan Perkusi dan Nyanyian Kelompok Marawis Setibanya di Masjid Istiqlal

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH Nasaruddin Umar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantunan musik marawis mengiringi kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (5/9) kemarin.

Paus Fransiskus berangkat dari tempatnya menginap di Kedubes Vatikan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat dan tiba di Masjid Istiqlal pukul 09.04 WIB.

Setibanya di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus disambut tepukan perkusi dan nyanyian dari kelompok marawis.

"Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai, penuh kasih, penuh kasih sayang," demikian lirik lagu yang mereka nyanyikan sambil menepuk rebana yang mereka bawa.

Nada yang mereka nyanyikan mirip dengan lagu Sayonara.

Kepala pemerintahan Takhta Suci tersebut juga diberikan bunga oleh dua orang anak kecil yang mengenakan baju adat.

Baca juga: Pesona Kesederhanaan Paus Fransiskus Jadi Bahan Introspeksi Habib Jafar Soal Gaya Hedon Anak Muda

Di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, tokoh terkemuka seperti Jusuf Kalla, Quraish Shihab, Alwi Shihab, dan Shinta Nuriyah.

Juga ada sejumlah pejabat negara seperti Menkominfo Budi Arie dan Menteri Investasi Rosan Roeslani serta Menkeu Sri Mulyani.

Setiba di Istiqlal, Paus menandatangani dokumen Deklarasi Bersama.

Setelah itu Paus Fransiskus diarahkan ke Terowongan Silaturahmi.

Nasaruddin Umar kemudian menjelaskan tentang Terowongan Silaturahmi itu, sebuah terowongan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral sepanjang 32 meter.

Di hadapan Paus Fransiskus, Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam semata, melainkan rumah besar bagi kemanusiaan.

"Masjid Istiqlal yang telah direnovasi oleh Presiden Jokowi, bukan hanya rumah ibadah umat Islam, tapi rumah besar kemanusiaan. Kita berprinsip humanity is only one," kata Nasaruddin.

Nasaruddin juga menjelaskan Masjid Istiqlal dibangun pada 1961 oleh Presiden pertama RI Soekarno dan diresmikan pada 1978 oleh Presiden kedua RI Soeharto.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini