Menurutnya, Masjid Istiqlal didesain oleh seorang arsitek dari kalangan Kristiani bernama Friedrich Silaban.
Ia menyebut Silaban membangun Istiqlal dengan visi besar untuk menciptakan harmoni kehidupan bangsa Indonesia dan dunia.
Baca juga: Pagi ini Paus Fransiskus Tinggalkan Indonesia, Lanjutkan Perjalanan Apostolik ke Papua Nugini
Karena itu, Nasaruddin mengatakan siapapun bisa masuk Masjid Istiqlal untuk mencari kebaikan.
"Maka siapapun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari Masjid Istiqlal. Tentu dengan ketentuan dan adat istiadat di lingkungan Masjid Istiqlal," kata dia.
"Siapapun boleh masuk untuk cari kebaikan. Masjid Istiqlal berfungsi membudayakan dan melayani semua orang," tambahnya.
Paus menyampaikan kekagumannya atas terowongan yang menjadi tempat dialog dan berjumpa tersebut.
"Saya ucapkan selamat untuk anda semua karena terowongan silaturahmi ini untuk jadi tempat berdialog dan berjumpa," kata Paus Fransiskus.
Adapun dalam pidatonya Paus Fransiskus mengatakan kekayaan terbesar Indonesia bukan tambang.
"Indonesia adalah negara besar, mozaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya, yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya," kata Paus.
"Dan jika benar kalian adalah rumah bagi tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tak menjadi alasan untuk bertikai."
Paus lantas meminta agar Indonesia tak menyia-nyiakan anugerah tersebut dan jangan memiskinkan diri dari kekayaan sebesar itu.
Dia juga berharap tak ada satu pun orang yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme dan kekerasan.
Di kesempatan itu, Paus juga menyinggung soal krisis iklim yang sedang dihadapi dunia.
Menurut dia, manusia bertanggung jawab menghadapi krisis serius yang mengancam keberlangsungan hidup di masa depan.