TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengenang sosok mendiang ekonom sekaligus politikus, Faisal Basri.
Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Sejumlah tokoh dan pejabat negara turut melayat di kediaman almarhum Faisal Basri dan mengucapkan bela sungkawa.
Satu di antara tokoh politik, Anies Baswedan juga tampak di kediaman almarhum menggunakan baju koko biru dongker.
Kediaman ekonom senior itu, berada di Komplek Gudang Peluru Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Faisal Basri dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung.
Hal tersebut, disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Esther Sri Astuti.
Esther Sri Astuti mengatakan, ia mendapatkan informasi Faisal Basri terkena serangan jantung sejak Senin (2/9/2024).
Berikut 7 ungkapan Anies Baswedan mengenang sosok Faisal Basri, dirangkum oleh Tribunnews.com, Jumat (6/9/2024).
1. Ucapkan Bela Sungkawa
Anies Baswedan lewat media sosial X (Twitter), bernama @aniesbaswedan turut mengucapkan bela sungkawa.
Baca juga: Jokowi Kenang Faisal Basri Sosok Kritis dan Bisa Koreksi Kebijakan Pemerintah yang Kurang Baik
Ia mengaku, merasakan duka mendalam usai mendengar kabar berpulangnya Faisal Basri.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Berduka mendalam mendengar kabar berpulangnya Bang @FaisalBasri," tulis Anies, Kamis (5/9/2024) pagi.
2. Faisal Basri sebagai Insan Cendekia
Anies pun menilai, Faisal Basri sebagai seseorang yang memiliki kecerdasan, kebijaksaan, dan dapat memberikan kontribusi besar melalui gagasannya.
"Insan cendekia yg pemikirannya menerangi jalan, layaknya lentera di tengah kabut," tulisnya.
Menurutnya, Faisal Basri sering sekali menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang tajam.
Namun, penuh kebijaksanaan.
"Kata-katanya sering tajam, namun penuh dengan kebijaksaan," tulis Anies.
3. Harapan dan Doa Anies
Pada akhir tulisannya, Anies menyampaikan doa dan harapannya.
"Semoga warisan pemikiran dan keberanian beliau akan kekal menjadi inspirasi bagi kita semua."
"Semoga Allah SWT melapangkan jalan beliau, menerima amal kebaikannya, mengampuni segala khilafnya," tulisnya.
Selain itu, ia berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
4. Sebut Analis yang Memiliki Sikap dan Pandangan
Anies Baswedan juga menilai, sosok Faisal Basri sebagai seorang analis yang memiliki sikap dan pandangan.
Pernyataan tersebut, disampaikan Anies langsung di rumah duka, Kompleks Gudang Peluru, Kamis.
Bahkan, ia menyebut, Faisal Basri sebagai sosok yang berbeda dengan yang lain.
“Beliau bukan hanya menjadi analis yang netral, tapi analis yang memiliki sikap, analis yang memiliki pandangan. Dan itulah yang membuat Pak Faisal Basri menjadi berbeda,” kata Anies.
5. Indonesia Kehilangan Sosok Inspirasi
Lebih lanjut, Anies menyampaikan, Indonesia saat ini kehilangan sosok inspirasi.
"Almarhum adalah inspirasi, dan insyaAllah namanya, pikirannya, perjuangannya akan terus dikenang oleh bangsa Indonesia."
"Seseorang yang menjadi inspirasi, kita semua kehilangan," ujar Anies.
Bahkan, ia mengatakan sebagai anak bangsa harusnya merasa bersyukur karena adanya Faisal Basri.
"Kita sebagai bangsa merasa bersyukur bahwa pernah ada anak bangsa yang tampil menjadi ekonom pejuang," tambahnya.
6. Sosok Idealis dan Cerdas
Bagi Anies, Faisal Basri merupakan sosok ekonom yang cerdas.
Selain itu, ia dinilai sebagai sosok yang idealis dan memiliki keberpihakan yang jelas.
Tak hanya itu, Faisal Basri selalu konsisten dalam pengamatannya sebagai ekonom yang membela masyarakat menengah ke bawah.
“Filosofi pembelaannya, membela atas yang benar, membela atas yang lemah, membela atas yang tersingkirkan itu beliau ungkapkan menggunakan ilmu, data, dan artikulasi yang baik,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Faisal Basri di Mata Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Sri Mulyani, Luhut dan Ridwan Kamil
7. Kenang Hari Terakhir Faisal Basri
Mantan gubernur DKI Jakarta itu, juga mengenang hari-hari terakhir sebelum Faisal Basri meninggal dunia.
Pasalnya, ia sempat untuk menghadiri undangan petani di Dairi, Sumatera Utara.
Adapun tujuannya pergi ke Sumut adalah untuk membela rakyat kecil soal tanah.
“Pergi ke Sumatera Utara untuk membela rakyat kecil untuk persoalan tanah. Yang itu semua mencerminkan bagaimana sikap perjuangan beliau,” tutur Anies.
(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).