TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea terus melakukan sosialisasi pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) terbesar di ASEAN yang saat ini sedang di bangun di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Sosialisasi pembangunan Pusdiklat KSPSI kali ini dilakukan di Pimpinan Unit Kerja (PUK) Kimia, Energi, dan Pertambangan KSPSI Provinsi Jawa Barat.
Hadir mendampingi dalam sosialisasi Wakil Presiden (Wapres) KSPSI R Abdulah, Wapres KSPSI Ahmad Supriadi, Bendahara Umum K SPSI Mustopo, Ketua Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD FSP KEP SPSI) Provinsi Jawa Barat Agus Koswara, dan Pengurus KEP KSPSI Edi Suherdi.
Andi Gani mengapresiasi anggota KSPSI untuk swadaya bergotong royong dalam membangun Pusdiklat KSPSI.
Menurutnya, beberapa PUK KEP KSPSI langsung menyerahkan kontribusi sumbangan untuk pembangunan Pusdiklat KSPSI karena semangat kemandirian organisasi.
"Misalnya, PUK KEP KSPSI PT SPV langsung menyerahkan kontribusi Rp 35 juta untuk pembangunan Pusdiklat. Total kontribusi Anggota Federasi Kimia Energi Pertambangan KSPSI Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan Pusdiklat sebesar Rp 3,2 miliar," ungkap Andi Gani kepada wartawan, Rabu (11/9/2024).
Andi Gani yang juga Presiden ASEAN TUC ini optimistis swadaya seluruh Anggota KSPSI untuk pembangunan Pusdiklat KSPSI akan menembus angka Rp 12 miliar.
Dirinya menegaskan, KSPSI tidak meminta bantuan dari Pemerintah dalam pembangunan Pusdiklat ini, semua murni dari swadaya anggota KSPSI.
Ia memastikan, Pusdiklat KSPSI akan mulai dibangun pada minggu keempat di bulan September ini.
Untuk diketahui, Gedung Pusdiklat KSPSI ini rencananya dibangun lima lantai. Pusdiklat ini akan dilengkapi dua auditorium, ruang kelas, perpustakaan digital, 42 kamar, tempat ibadah, serta ruang olahraga.