News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Uji Profesionalitas, Prabowo Diharapkan Jaring Calon Menteri Melalui Seleksi Terbuka

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengusulkan presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan seleksi terbuka terhadap calon menteri di pemerintahannya.

"Sangat menarik sebenarnya kalau menterinya Prabowo itu melalui proses beauty contest ataupun melalui seleksi terbuka," kata Adi, kepada Tribunnews.com pada Rabu (11/9/2024).

Adi menilai, seleksi terbuka penting untuk menguji profesionalitas calon menteri ketimbang aspek-aspek politik.

"Sehingga orang-orang yang kredibel, orang-orang yang memiliki portofolio politik mentereng, portofolio kinjera yang bagus bisa mendaftarkan diri untuk menjadi calon pembantunya Prabowo untuk 5 tahun yang akan datang," ujarnya.

Baca juga: 5 Info Terbaru Kabinet Prabowo-Gibran: PKB dapat Jatah Menteri hingga Pemanggilan Calon Menteri

Apalagi, kata dia, Indonesia tak kekurangan sosok yang memiliki kompetensi dan rekam jejak mentereng untuk menjadi menteri.

Namun, Adi mengakui bahwa kursi menteri tak cukup bermodalkan profesional, kompetensi, dan kapasitas.

"Untuk menjadi menteri di negara ini syarat utamanya adalah dia adalah partai politik, terutama partai politik yang berkontribusi terkait dengan pemenangan Prabowo, itu enggak dibantah," tegasnya.

Adi meminta Prabowo memilih orang-orang yang berkompeten masuk dalam kabinetnya meksipun berasal dari partai politik (parpol).

Menurutnya, parpol juga memiliki banyak stok kader memiliki rekam jejak yang bagus untuk layak menjadi menteri.

"Tinggal bagaimana Prabowo memilih menteri dari partai yang sesuai dengan portofolionya, bukan hanya karena dia direkom oleh partai tapi tidak sesuai dengan kapasitasnya," ucap Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini