Ciuman yang terbalas
Billie kemudian mengirimkan video 6 tahun lalu tersebut ke Sr Irene OP yang bertugas di Nunciatura. Sr Irene kemudian mengirimkan Refleksi Pengalaman Rohani peristiwa Emilio sebagai "Ciuman yang Terbalas".
Menurut Sr Irene, Video Emilio mencium tepat di wajah Pope Francis sebanyak tiga kali. Ciuman seorang anak kecil menampakkan kepolosan, kemurnian, dan kedalaman cinta terhadap seorang sosok yang mungkin belum sungguh dikenalnya.
Tindakan yang reflek, natural terjadi, tanpa dibuat-buat demi sebuah konten. Ciuman itu mengalir begitu saja. Waktu berlalu, siapa yang menduga kalau ciuman Emilio terbalas oleh Pope Francis. Tahun 2018, 6 tahun lalu Emilio mencium foto wajah Pope Francis, dan Jumat 6 September 2024 Pope Francis mencium kening Emilio di Nunciatura.
Pengalaman itu, tandas Sr Irene, ibarat cermin memantulkan gambar yang sama, peristiwa Emilio mencium Pope Francis di tahun 2018 terpantul di tahun 2024. Tuhan telah memberi tanda dan kadang tanda itu sangat sederhana dan konkret. Tanda yang menjadi kenyataan berkat iman, harapan, dan kasih.
Pengalaman Emilio, menurut Sr Irene, tidak terlepas peran orang tua (Billie dan Cicilia) yang mengarahkan, mendidik, dan mendorong Emilio untuk melakukan yang baik. Dorongan untuk mencium foto adalah didikan orang tua untuk mencintai orang lain meskipun belum/tidak dikenal.
"Mencintai orang yang belum dikenal mengantar Emilio dibawa oleh orang yang tidak dikenalnya (saya) bertemu dengan Paus Pope Francis," ujar Sr Irene OP sebagaimana yamg ditirukan Billie. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Keberuntungan Emilio Dicium Paus Fransiskus, Doanya Terjawab,