TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP dinilai memberi sinyal ingin gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apa indikasinya?
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui komunikasi dengan PDIP saat ini berjalan lancar.
"Ya komunikasi kami dengan PDIP kan bagus, baik lancar, ada pendekatan dan cara yang mungkin berbeda tetapi seringkali tujuan kita sama," kata Muzani di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
Gejala ini kemudian ditafsirkan sebagai sikap samar PDIP bahwa partai banteng moncong putih tersebut bakal mendukung pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kemudian diperkuat dengan pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Said Abdullah bahwa partainya bisa saja bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Selain itu, dua hal di bawah ini juga bisa menjadi sinyal PDIP bergabung dengan Prabowo-Gibran.
1. Rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo
Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan terlaksana.
"Ya, akan (ada pertemuan). Insya Allah," kata Puan di kompleks Gedung DPR, Selasa, 10 September 2024.
Puan enggan merinci kapan dan apa yang akan dibahas dalam pertemuan antara dua ketua umum partai politik tersebut.
Sementara itu Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan tak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan ihwal bergabungnya PDIP dan Gerindra dalam satu koalisi. "Ditunggu saja," kata Muzani.
2. Kesamaan visi misi
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah juga telah berbicara mengenai sikap partai berlambang banteng itu di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Said sebelumnya menyebut partainya akan sendirinya mendukung pemerintahan Prabowo jika memiliki visi yang sama tentang bangsa.