Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI yang juga politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengungkapkan calon menteri dari Golkar sudah diajukan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
Namun, dia belum mengetahui siapa saja yang diusulkan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia kepada Prabowo.
"Tentu nama-nama di Golkar sudah dimasukkan oleh Ketua Umum Golkar Pak Bahlil kepada pak Prabowo, cuma siapa yang bakal nanti dipilih ya tunggu saja," ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Lantas, berapa jatah menteri yang didapat untuk Golkar?
Terkait hal ini, Bamsoet pun enggan membocorkan jatah menteri untuk Golkar.
Baca juga: Pengamat Soroti Kepemimpinan Bahlil di Golkar yang Disebut sebagai Indonesia Sentris
Namun, Bamsoet memastikan bahwa Prabowo terus berkomunikasi dengan pimpinan Parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, karena pembahasan terus dilakukan baik dengan para pimpinan parpol koalisi yang tergabung dalam KIM, termasuk di Golkar," ucapnya.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku adanya penambahan kementerian di era Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto.
Menurut dia, penambahan kementerian merupakan bagian dari optimalisasi tugas kementerian.
Baca juga: PDIP Sebut Sosok yang Minta 5 Kader Tanda Tangani Gugatan SK Kepengurusan Pernah Nyaleg lewat Golkar
"Penambahan kementerian itu adalah untuk optimalisasi tugas-tugas kementerian dalam rangka kita itu memenuhi janji kampanye yang kemudian ada di astacita dan program aksi yang kemarin dilakukan pada saat kampanye," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Namun demikian, Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan saat ini pihaknya masih melakukan simulasi penambahan Kementerian di era Prabowo.
Dasco menuturkan jumlah penambahan Kementerian baru akan diumumkan 7 hari sebelum pelantikan Prabowo.
"Jumlah itu ada yang bilang 44, ada yang bilang 42, ada yang bilang 40, Kita juga masih melakukan simulasi, mungkin nomenklatur maupun orang itu baru akan final H-7 atau H-5 atau kali mungkin begitu," jelasnya.
Di sisi lain, Dasco juga masih belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai adanya sejumlah Kementerian yang akan dileburkan di kepemimpinan Prabowo.
"Yang namanya penambahan, yang namanya pemisahan dan lain-lain belum bisa kita publikasi karena saat ini masih kita simulasikan, apabila kemudian nanti ternyata kita sudah publis, selalu kemudian mengalami perubahan karena kan sekarang sedang dalam proses," pungkasnya.