Sama dengan NasDem, PKS Juga Tak Targetkan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menargetkan apapun termasuk kursi menteri dalam jajaran kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Pernyataan itu ditegaskan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy yang menyatakan pihaknya senada sikapnya dengan rekan satu koalisi di Koalisi Perubahan yakni Partai NasDem.
"Kita (PKS) juga enggak menargetkan, santai aja rileks," kata Habib Aboe kepada awak media di arena Rakernas DPP PKS, Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Kata dia, target kursi itu memang tidak pernah dibahas di internal PKS.
Namun, dirinya meyakini kalau PKS akan berperan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Menurut Habib Aboe, partai pimpinan Ahmad Syaikhu tersebut akan proaktif dalam membangun kepentingan bangsa.
"Yang penting kita bersama-sama membangun bangsa dan semoga keterlibatan PKS bisa lebih proaktif dynamic inovatif dan bisa berperan untuk kepentingan bangsa," tutur dia.
Penjelasan Nasdem
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menegaskan, pihaknya tidak menargetkan perolehan kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran untuk periode 2024-2029.
Paloh menyatakan, tidak ada target tersebut lantaran NasDem merasa tahu diri dan menjunjung etika politik.
Pasalnya, partai dengan tagline Gerakan Perubahan tersebut merupakan lawan politik dari koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 kemarin.
"Karena kita tau, secara etik kita bukan yang memperjuangkan sejak awal pada pilpres untuk mendukung pak Prabowo. Ini ada proses pendidikan dan etika politik yang ingin diupayakan," kata Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Kata dia, meskipun NasDem nantinya memang tidak berada dalam struktur kabinet, namun, Paloh menegaskan pihaknya akan berada di barisan pemerintah.
Menurut dia, upaya dan kemampuan yang dimiliki oleh para sumber daya di NasDem akan diberikan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Agar suksesnya roda pemerintahan itu tidak perlu dipertanyakan lagi ya, NasDem ada disana. Tapi bicara kursi, ah itu bukan keinginan NasDem," kata dia.
"Itu nomor buntut aja paling belakang, ada enggak ada kursi, pasti kita hormati sekali itu. Mudah-mudahan itu juga sumbangsih, dari satu sikap partai politik, bahwasanya kursi bukan diatas segala-galanya," tandas Paloh.