News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Maritim Nasional Diperingati Setiap Tanggal 23 September, Simak Ini Sejarahnya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah Hari Maritim Nasional - Peringatan Hari Maritim Nasional ke-60 tahun 2024 jatuh pada Senin (23/9/2024), simak inilah sejarahnya.

TRIBUNNEWS.COM - Hari Maritim Nasional diperingati setiap tanggal 23 September.

Tahun ini, peringatan Hari Maritim Nasional ke-60 tahun 2024 jatuh pada Senin (23/9/2024).

Seperti dilansir Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hari Maritim Nasional tahun 2024 ini merupakan momentum peringatan yang dapat dijadikan ajang introspeksi, pasalnya masih terjadinya kapal karam sepanjang Januari-Juni tahun 2024 akibat dihantam gelombang pasang. 

"Hari Menara Suar (22 September) dan Hari Maritim Nasional (23 September) menjadi pengingat bahwa keselamatan pelayaran adalah aspek kritis dalam kelangsungan hidup dan kemajuan perdagangan dunia," ujar Direktur Kenavigasian, Capt. Budi Mantoro.

Lantas, bagaimana sejarah peringatan Hari Maritim Nasional?

Sejarah Hari Maritim Nasional

Ada dua versi tanggal peringatan Hari Maritim Nasional yakni pada tanggal 21 Agustus atau 23 September.

Tanggal peringatan Hari Maritim Nasional yang benar adalah 23 September, bukan 21 Agustus.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Nomor 249 Tahun 1964 tentang Hari Maritim Nasional.

Peringatan Hari Maritim setiap tanggal 23 September berdasarkan SK Nomor 249 Tahun 1964 diterbitkan oleh Ir Soekarno.

Ditetapkannya Hari Maritim Nasional 23 September yakni melalui Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I.

Baca juga: PIS Ajak Tanam Bakau untuk Lestarikan Ekosistem Laut di Hari Maritim Nasional

Sebelum Munas Maritim I, Ir Soekarno pernah menyampaikan pidato terkait keadaan Maritim di Indonesia.

Dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, pidato tersebut disampaikan saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada tahun 1957.

Berikut Pidato Presiden Soekarno:

"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekadar menjadi jongos-jongos di kapal. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini