TRIBUNNEWS.COM - Tiga partai politik (parpol) berbicara mengenai jatah kursi menteri pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketiga partai politik itu ialah Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan NasDem.
Politikus Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengungkapkan calon menteri dari partainya sudah diajukan kepada Prabowo.
Namun, dirinya belum mengetahui siapa saja yang diusulkan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, kepada Prabowo.
"Tentu nama-nama di Golkar sudah dimasukkan oleh Ketua Umum Golkar Pak Bahlil kepada Pak Prabowo, cuma siapa yang bakal nanti dipilih ya tunggu saja," ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Lalu, berapa jatah menteri yang diperoleh partai berlambang pohon beringin ini?
Mengenai hal ini, Bamsoet enggan membeberkan jatah menteri untuk Golkar.
Meski begitu, ia memastikan, Prabowo terus berkomunikasi dengan pimpinan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, karena pembahasan terus dilakukan baik dengan para pimpinan parpol koalisi yang tergabung dalam KIM, termasuk di Golkar," ucapnya.
Kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsy, mengatakan sejatinya sudah ada pembahasan antara pihaknya dengan Prabowo Subianto terkait jatah kursi menteri.
Ia berujar, pembahasan tersebut memang masih terus terjadi antara PKS dengan Prabowo.
"Pokoknya on progress deh," kata Habib Aboe saat ditemui di arena Rakernas DPP PKS, di Kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, Habib Aboe menyatakan dalam pembahasan yang selama ini terjadi, pihaknya tidak pernah melayangkan tawaran apa pun kepada Prabowo, termasuk soal target kursi menteri untuk PKS.
"Ya gitu aja kita denger aja hasilnya enggak ada tawar menawar, belum ada spesial khusus," ujarnya.