News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koperasi dan Ekonomi Syariah Disebut Mampu Dorong Pembangunan yang Inklusif 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan Agro Ecological Right Livelihood Educational & Cultural Travel 2024 yang diselenggarakan di SM Tower Malioboro Yogyakarta. Dimulai pada Senin 23 September 2024 hingga Jumat 27 September 2024.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan dari State of Global Islamic Economy (SGIE), mencatat nilai ekonomi terkait syariah terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. 

Pada 2022, pengeluaran konsumsi baik makanan, fashion, dan travelling yang berbasis syariah compliance mencapai US$ 2,29 triliun.

Ahli ekonomi sekaligus Direktur IRL Malaysia Dr. Adi Setiadi,  menyampaikan ekonomi Islam berlandaskan pada prinsip-prinsip etika-moral serta praktik-praktik kesetaraan dan kedermawanan, serta pentingnya menjamin kebaikan bersama.

Adi Setiadi mengatakan akad dalam Islam secara formal dan legal mengatur transaksi komersial dan transaksi sukarela dalam hubungan sosial-ekonomi di antara masyarakat. 

"Hal ini dengan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, kedermawanan, dan saling tolong-menolong. Kami melihat TAMZIS telah mempraktikkannya," kata Dr. Adi Setiadi melalui keterangan tertulis, Selasa (24/9/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Adi dalam ARLECT (Agro Ecological Right Livelihood Educational & Cultural Travel) 2024 di SM Tower Malioboro, Yogyakarta.

Sementara itu, Founder & Chief TAMZIS Ir. Saat Suharto mengatakan koperasi juga penting relevan dengan kondisi ekonomi global dan lokal yang kita hadapi saat ini. 

Di banyak negara, koperasi terbukti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Sebagai model bisnis yang berbasis pada keanggotaan dan partisipasi, koperasi menawarkan struktur yang tidak hanya berfokus pada keuntungan tetapi juga kesejahteraan bersama.

“Saya yakin bahwa Retreat ini akan menjadi batu loncatan yang penting bagi kita semua untuk memperkuat peran koperasi dalam membangun ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan adil," ujarnya.

Pembicara lain dalam acara ini, adalah Ahmad Andi Kurniawan (Baitul Maal TAMZIS), Dr. Mohammad Bektie Hendrie Anto (Dosen UII), Dr. Yulizar Djamaluddin Sanrego (MUI Pusat), Jamil Abbas (ETHIS), Haryo Mojopahit (Dompet Dhuafa), Dr. Kartiko Adi Wibowo (Perhimpunan BMT).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini