TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, kembali memberi bocoran terkait rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Puan menyebut, pertemuan dua pentolan partai politik itu bakal digelar secepatnya.
Hal itu diungkapkan Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (24/9/2024).
"Nanti dalam waktu yang secepat-cepatnya dengan waktu yang setepat-tepatnya," ucap Puan.
Ia mengaku, sering bertemu dan berkomunikasi dengan Prabowo.
"Saya sudah berkali-kali bertemu dengan Pak Prabowo," ujarnya.
Ia kemudian membahas peluang PDIP gabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Puan tak menampik adanya peluang partai banteng bergabung dengan pemerintahan mendatang.
Menurutnya, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
"Insya Allah, tidak ada yang tidak mungkin," ungkap Puan.
Sebelumnya, Puan juga sempat mengungkap pernyataan senada saat ditanya peluang PDIP gabung pemerintahan Prabowo.
Baca juga: Puan Bicara Kemungkinan PDIP Gabung Kabinet Prabowo: Insya Allah, Tidak Ada yang Tak Mungkin
Puan menyebut, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," ungkap Puan seusai acara pemantapan nilai-nilai kebangsaan calon anggota DPR terpilih periode 2024-2029, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," tegasnya.
PDIP Belum Putuskan Gabung atau Tidak
Di sisi lain, Politisi PDIP, Chico Hakim, mengatakan partainya belum memutuskan untuk bergabung atau tidak dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menjelaskan, PDIP baru akan menentukan sikap ke depan setelah Kongres 2025.
"Kemudian kalaupun memang akan ada waktu untuk memutuskan hal strategis berada di dalam atau luar pemerintahan, sesungguhnya kemungkinan besar itu akan diambil di Kongres yang akan baru berlangsung di tahun 2025," ucap Chico Hakim saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024) lalu.
Hingga saat ini, kata Chico, PDIP belum memutuskan akan bergabung atau berada di luar pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, PDIP masih fokus untuk memenangkan Pilkada Serentak 2024 di semua daerah.
"Karena fokus kami adalah Pilkada serentak di 545 daerah Provinsi, Kabupaten, Kota dan kami ingin memenangkan mayoritas dari Pilkada tersebut," ujarnya.
Baca juga: Ceramah soal Integritas, Nurul Ghufron Justru Disemprot Anggota DPR dari PDIP, Singgung Kasus Etik
PDIP dan Gerindra Kian Mesra
Sebelumnya, sinyal bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo semakin kuat setelah keduanya saling berkirim salam.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Megawati yang terlebih dahulu mengirim salam untuk Prabowo.
"Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega," kata Muzani.
Muzani menilai, saling kirim salam antara Megawati dan Prabowo menjadi tradisi yang baik antara pemimpin bangsa.
Menurutnya, salam itu sebagai bentuk penghormatan satu sama lain.
"Salam itu adalah doa kebahagian kepada orang yang dituju, saling mendoakan saling pengharapan di antara sesama pemimpin bangsa adalah sesuatu yang baik yang harus menjadi tradisi dalam bersilaturahmi," jelas Muzani.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fersianus Waku/Wahyu Gilang P/Galuh Widya W)