Lanjut Usep menuturkan yang penting adalah pemerintahan Prabowo – Gibran ini bisa mengelola dengan efektif segala kepentingan politik dengan baik dan pastinya menguntungkan bagi masyarakat.
Banyaknya partai politik yang tergabung di pemerintahan ke depan, menjadi tantangan bagi Prabowo untuk mengorkestrasi dengan baik agar tidak sibuk mengelola konflik elit, tapi mengurai permasalahan masyarakat.
“Tantangannya pengelolaan berbagai kepentingan yang banyak itu artinya mengelola kepentingan yang banyak itu juga tantangan, jumlah kementerian ditambah, tidak mudah juga mengelola berbagai kepentingan,” urainya.
Usep berharap Prabowo setelah selesai melakukan konsolidasi politik dan berbagai macam kepentingan bisa segera membenahi persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat.
Prabowo harus fokus mengurus masyarakat seperti persoalan energi, pangan, pengangguran, inflasi, ancaman defisit APBN dan lain sebagainya.
“Jangan sampai hal yang pokok kepentingan rakyat yang pokok itu tidak dikerjakan malah sibuk membuat konsolidasi berbagai kepentingan-kepentingan elit, daripada mengurusi persoalan-persoalan masyarakat, soal inflasi, kenaikan pembiayaan itu kan memerlukan fokus. soal pengangguran, kesenjangan, stunting, pangan energi dan seterusnya,” pungkas Usep.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membahas hal lain selain Asia Pasific Leaders Malaria Alliance (APLMA) di New York dalam pertemuannya dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Dukungan Jokowi dan SBY untuk Prabowo Dinilai sebagai Penegasan Solidnya Transisi Pemerintahan Baru
Keduanya, dikatakan Jokowi, sepakat untuk mendukung pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Tadi selain yang disampaikan beliau, Bapak SBY, kita juga sepakat, Pak SBY dan saya untuk memberikan dukungan penuh untuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2024).