TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Generasi Indonesia yang sehat menjadi salah satu fokus perhatian pada Hari Anak Keukupan Agung Jakarta (KAJ) 2024.
Kepedulian tersebut merupakan respon atas stunting atau tengkes yang masih menjadi momok untuk anak-anak di Indonesia.
Merujuk pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, tengkes Indonesia masih berada di kisaran 21,6 persen, dan tercatat di peringkat 27 dari 154 negara-negara dengan kasus tengkes tertinggi di dunia.
Di lain pihak, 5,6 juta anak Indonesia saat ini berisiko tengkes. Artinya, mereka terancam mengalami gangguan kognitif dan motorik, rentan terhadap berbagai penyakit, dan tidak mampu berkembang normal ke depan.
Sekjen KAJ Pastor Adi Prasojo mengatakan, kesehatan anak menjadi masalah penting yang harus menjadi perhatian untuk melahirkan generasi emas Indonesia. Masalah tengkes menjadi salah satu momok yang tidak boleh dianggap lalu, karena ancamannya adalah penurunan kemampuan generasi masa depan bangsa.
“Hari Anak KAJ ini menjadi sebuah ajakan untuk peduli dan berkolaborasi secara inklusif dalam rangka menghadirkan masa depan anak yang lebih baik. Perhatian serius terhadap kesehatan menjadi tanggung jawab bersama untuk memuliakan anak sebagai ciptaan Tuhan,” ujar dia.
Pastor Adi menjelaskan, kepedulian terhadap masyarakat yang tersingkir dan terabaikan, tak terkecuali anak-anak telah lama berakar dalam kesadaran universal Gereja Katolik. Namun, kepedulian yang sama tersebut harus terus menerus digaungkan agar semakin banyak pihak terketuk untuk menghadirkan dunia yang lebih baik, setara, dan inklusif.
“Dalam bentuknya yang kecil, anak-anak menyimpan kekuatan besar yang dapat mengubah dunia. Tetapi, kekuatan itu harus datang dari jiwa dan raga yang sehat, dan ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak,” katanya.
Seperti diketahui, Hari Anak KAJ 2024 akan berlangsung pada 5 Oktober 2024 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Sekitar 1000 anak akan terlibat dalam gelaran acara tersebut, yang mengambil tema utama “Anak Indonesia Sehat, Bersahabat, dan Menjadi Berkat.”
Hari Anak KAJ terinspirasi dari World Children’s Day (WCD) yang digagas pertama kalinya oleh Paus Fransiskus pada 22 Mei lalu di Vatikan.
Kedua event tersebut bakal didukung penuh oleh 5P Kids, inisiatif global yang fokus pada masa depan anak yang diinisiasi oleh 5P Global Movement.
Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid mengatakan, sama seperti komitmen dan kepedulian Paus Fransiskus terhadap nasib terbaik anak, pihaknya merasa terpanggil untuk mendukung inisiatif baik KAJ terkait nasib anak Indonesia.
Setiap nilai dalam 5P, yaitu dunia yang damai, sejahtera, yang diusahakan bersama-sama dalam kolaborasi yang inklusif selalu menempatkan anak-anak sebagai penerima manfaat.
Hal ini bertentangan dengan kondisi global saat ini, yang dirundung berbagai konflik, ancaman kekeringan karena pemanasan global, dan kekerasan dalam berbagai bentuk.
Baca juga: Kongres Pertanian Indonesia 2024 Bahas Ketahanan Pangan, Stunting hingga Makan Bergizi
“Dalam konteks Indonesia, kita ingin agar anak-anak ini menjadi angkatan bonus demografi yang bisa mengantar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Kita harus menghadirkan anak-anak yang sehat, inklusif, dan peka terhadap persoalan bangsa,” ujarnya.