TRIBUNNEWS.COM - Eks kader PDI Perjuangan (PDIP), Tia Rahmania mengatakan, kritikan yang ia sampaikan kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (Wakil Ketua), Nurul Ghufron, beberapa waktu lalu hanya bentuk ungkapan hati nuraninya.
Kritik keras yang disampaikan Tia kala itu terjadi saat Ghufron tengah menjadi pemateri di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada Minggu (22/9/2024).
"Saya rasa apa yang saya sampaikan itu adalah bentuk dari hati nurani saya saja."
"Ketika melihat background beliau dengan berbagai kasus yang ada, saya merasa perlu untuk menyuarakan harapan agar marwah KPK tetap dijunjung tinggi," ujar Tia, Jumat (27/9/2024).
Kritikan terhadap Ghufron itu sempat dikaitkan dengan pemecatannya dari PDIP sehingga membuat dirinya juga gagal dilantik menjadi anggota DPR RI.
Tia mengaku tak tahu apakah kritikannya tersebut mempengaruhi keputusan PDIP yang memecatnya.
Menurutnya apa yang ia lakukan itu dilakukan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait integritas KPK.
"Saya juga berpikir bahwa apa yang saya lontarkan itu mungkin mewakili perasaan banyak masyarakat. Karena bagaimana pun, kami dipilih untuk mewakili suara mereka," ujar Tia.
Ia menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan tak bermaksud untuk menyinggung pribadi Ghufron.
"Saya hanya ingin memastikan bahwa KPK tetap menjadi lembaga yang berintegritas, yang mampu menjaga harapan rakyat dalam memberantas korupsi," tegas Tia.
Tia sebelumnya sempat viral di media sosial lantaran mengkritisi kehadiran Ghufron saat menjadi pemateri di Lemhanas pada Minggu (22/9/2024).
Baca juga: Lawan PDIP, Tia Rahmania Tak Berharap Lagi Jadi Anggota DPR: Saya Ingin Bersihkan Nama Baik
Ia mengkritik Ghufron secara langsung di depan peserta Lemhanas.
Tia kala itu terlihat geram sebelum akhirnya walkout meninggalkan ruangan.
Kritik dari Tia itu berawal ketika Ghufron berbicara soal korupsi dan dampaknya bagi Indonesia.