Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha kepada Satuan Kapal Selam (Satsel) KRI Nanggala 402 TNI Angkatan Laut.
Penganugerahan dilakukan melalui upacara di atas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat (RJW – 992), Sabtu (28/9/2024).
Baca juga: Acara Puncak HUT ke-79 TNI pada 5 Oktober 2024 di Monas Jakarta, Ini Rangkaian Kegiatannya
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali mengatakan tanda kehormatan tersebut diberikan negara sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan pengabdian KRI Nanggala kepada Indonesia.
"Yang dari mulai dibangun tahun 1981 sampai dengan 2021. Telah beroperasi menjaga kedaulatan dan keamanan perairan negara Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden juga sempat berkomunikasi langsung dengan keluarga dari ABK KRI Nanggala baik itu yang sedang bertugas di kapal, maupun yang ada di Surabaya.
Komunikasi dilakukan secara online.
KSAL mengatakan para keluarga besar dari KRI Nanggala mengucapkan terima kasih pada Presiden Jokowi atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
Baca juga: Latgab TNI 2023, Panglima Yudo Pimpin Tabur Bunga Kenang KRI Nanggala-402
"Jadi baik perumahan kemudian material, kemudian spiritual juga didukung juga pendidikan anak-anak dari prajurit-prajurit KRI Nanggala yang gugur pada 2021," katanya.
Samkaryanugraha adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada kesatuan TNI yang telah berjasa dalam suatu operasi militer dan pembangunan untuk pertahanan negara dan bangsa.
Tanda kehormatan ini ditetapkan pada tahun 1968.
KRI Nanggala 402 atau Nanggala II, merupakan kapal selam jenis kelas Cakra Tipe 209/1300.
KRI Nanggala berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada II dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut.
KRI Nanggala dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 setelah sebelumnya sempat hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali.
KRI Nanggala dinyatakan tenggelam setelah ditemukan puing puing di dasar laut.
Sebanyak 53 awak KRI Nanggala dinyatakan gugur.