Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi masyarakat sipil memperingati lima tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah 'membunuh' Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu ditunjukkan dengan aksi yang digelar di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2024).
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, koalisi masyarakat sipil yang jumlahnya tak terlalu banyak itu membawa sebuah spanduk dengan logo Garuda Indonesia bertuliskan "Peringatan Darurat".
Di bawah logo Garuda Indonesia, terpampang foto keluarga Presiden Jokowi dalam momen pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.
Kemudian di bawah foto tersebut, terdapat tulisan "Timpuk Dinasti Mulyono".
Staf Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Seira Tamara Herlambang, memberikan penjelasan bahwa aksi tersebut bertajuk “Timpuk Dinasti Mulyono”.
Seira menggarisbawahi, perubahan Undang-Undang KPK pada 2019 lalu yang menjadi awal mula kinerja pemberantasan korupsi merosot.
“Komisi Pemberantasan Korupsi semakin dibungkam, mengalami pelemahan dan penurunan kinerja. Padahal, sejak awal Presiden Joko Widodo akan menjalankan pemerintahan dan janji pemberantasan korupsi lebih baik selalu digaungkan,” ucap Seira di halaman gedung dwiwarna KPK.
“Tetapi kita tidak bisa memungkiri dan melupakan bagaimana Revisi Undang-Undang KPK tahun 2019 juga ada campur tangan Presiden Joko Widodo di dalamnya,” lanjutnya.
Seira turut menyinggung peristiwa penyingkiran puluhan pegawai KPK yang berintegritas lewat asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Hari ini kita mengundang teman-teman semua yang merasa jadi korban dari Dinasti Mulyono, dinasti yang dibentuk Presiden Joko Widodo, kami mengundang teman-teman ke sini untuk menyalurkan amarahnya, kekecewaannya, kita memperingati bagimana dinasti yang dibentuk Presiden Joko Widodo turut membungkam dan melemahkan serta turut mematikan fungsi dari APH yang ada di Indonesia,” kata dia.
Setelah memberikan penjelasan mengenai maksud aksinya, koalisi masyarakat sipil melempari spanduk itu dengan cat beragam warna. Spanduk juga dilempari telur.