TRIBUNNEWS.COM - Dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan sejumlah capaian pembangunan infrastruktur.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty menilai kinerja Jokowi di bidang pembangunan infrastruktur layak diapresiasi.
"Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan legacy luar biasa," jelas Telisa, Jumat (4/10/2024), dikutip dari keterangan tertulis.
Pembangunan infrastruktur dinilai memberikan multiplier effect positif bagi perekonomian hingga pelosok negeri.
Ia mengatakan, kesejahteraan bukan hanya terkait ketersediaan infrastruktur fisik saja, namun dampak yang ditimbulkan secara holistik, termasuk kemajuan SDM.
"Kita sendiri sudah merasakan, seperti kereta api cepat ke Bandung, misalkan, itu sangat mudah. Kita cukup bangga, bukan hanya Jepang yang memiliki hal itu, dan itu sangat efisien untuk mobilitas kita."
"Itulah hal-hal yang harus diukur, bukan hanya secara ekonomi atau kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif juga untuk kesejahteraan masyarakat secara holistik," tambah Telisa.
Pembangunan di Masa Pemerintahan Jokowi
Sementara itu, Presiden Jokowi sempat mengungkapkan capaian pembangunan infrastruktur dalam 10 tahun.
Hal itu disampaikan Jokowi pada pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, 16 Agustus 2024.
Jokowi menyampaikan rasa syukurnya atas capaian pembangunan Indonesia selama 10 tahun terakhir yang berhasil meletakkan fondasi baru bagi bangsa Indonesia, dengan pembangunan yang Indonesiasentris.
Baca juga: Presiden Jokowi: 10 Tahun di Pemerintahan, Saya Merasakan Betul Peran dan Kontribusi TNI
Yaitu membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar.
Jokowi menyebut, dalam 10 tahun roda kepemimpinannya, telah dibangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional.
"50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru," ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, dengan upaya pembangunan tersebut, berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023.
Sehingga, bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.
Hal ini memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan.
Bapak Konstruksi Indonesia
Diketahui, Jokowi juga sempat menerima penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).
Gelar itu diberikan kepada Jokowi dalam acara Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Jakarta, 31 Juli 2024.
"Gapensi memberikan penghargaan kepada Bapak Presiden sebagai Bapak Konstruksi Indonesia," kata Ketua Umum Gapensi, Andi Rukman Nurdin.
Andi Rukman menyerahkan secara langsung sebuah helm baja kepada Jokowi sebagai simbol Bapak Konstruksi Indonesia.
Dalam kesempatan itu, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga mendapatkan penghargaan “Construction Excellence Award”.
Yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)