TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal segera terjadi.
Rencana pertemuan kedua tokoh itu kian dibahas intens oleh para elite Partai Gerindra maupun PDIP.
Sinyal pertemuan Megawati dengan Prabowo juga disampaikan oleh Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati, Puan Maharani.
Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mengatakan bahwa pertemuan Megawati dengan Prabowo akan berlangsung secepatnya.
Desas-desusnya, pertemuan itu akan digelar sebelum pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang. “Secepatnya, insyaallah,” kata Puan di kompleks parlemen Jakarta, Senin (7/10).
Informasi yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber, pertemuan Megawati dengan Prabowo direncanakan digelar pada 17 Oktober 2024, mendatang.
Tanggal itu bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Prabowo Subianto. Tetapi, kepastian tanggal pertemuan itu masih dirahasiakan oleh para elite kedua partai tersebut.
Seorang Tribunnews pun enggan memberikan kepastian soal tanggal pertemuan itu. Dia hanya menghembuskan nafas sambil melirik ketika ditanya pertemuan di tanggal 17 Oktober 2024.
Sebab, dia menyebut jika penentuan tanggal akan dipastikan setelah komunikasi antara kedua elite partai itu rampung dibahas.
Adapun, elite PDIP yang dikabarkan menjadi jembatan rencana pertemuan itu adalah Puan Maharani dan Said Abdullah. Sedangkan, dari elite Gerindra adalah Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjen Ahmad Muzani.
Sumber itu juga mengatakan, pembahasan pertemuan Megawati dengan Prabowo telah dibahas jauh hari jelang pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI. Bahkan, komunikasi kedua partai dilakukan hampir 3 bulan belakangan ini.
“Ini sudah lama dibahasnya, mungkin dari 3 bulan lalu. Bukan jelang pelantikan,” kata sumber itu kepada Tribunnews.
Terkait lokasi, sumber itu juga mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo akan digelar di Jakarta.
Sebuah restoran bernuansa sederhana di kawasan Menteng menjadi salah satu opsinya.
Memang, sempat berhembus isu pertemuan itu bakal digelar di kediaman Megawati di Teuku Umar, Menteng; Istana Batu Tulis, Bogor hingga kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor.
Namun, Prabowo kabarnya meminta opsi lokasi lain jika pertemuan dengan Megawati di gelar Teuku Umar maupun Batu Tulis. Sebab, kubu Prabowo menilai kedua lokasi itu kental akan nuansa ‘Merah’.
Prabowo menginginkan lokasi yang ‘netral’ dan sederhana namun bernuansa hangat kekeluargaan.
“Jangan jauh-jauh, di Jakarta sudah tepat,” ujarnya.
Untuk pertemuan nanti Megawati kabarnya bakal didampingi oleh Puan Maharani, putranya yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan perwakilan elite PDIP.
Sedangkan, Prabowo bakal didampingi oleh Ketua Harian Sufmi Dasco, Sekjen Ahmad Muzani dan perwakilan elite Gerindra.
Di sisi lain, sumber Tribunnews di internal PDIP menepis isu pertemuan Prabowo dengan Megawati itu digelar untuk membahas bagi-bagi kursi menteri dan kemungkinan partai berlambang banteng moncong putih ini bekerja sama dengan pemerintahan mendatang.
Padahal, santer terdengar kabar sejumlah kader PDIP telah masuk dalam bursa menteri kabinet Prabowo mendatang.
Di antara, ada Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan politisi PDIP yang juga Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas.
Bahkan, orang dekat Megawati yakni Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan juga dikabarkan masuk dalam kabinet Prabowo.
Isu nama-nama kader PDIP masuk ke kabinet bahkan dikabarkan telah sampai di meja Megawati.
Namun, sumber itu menegaskan ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam pertemuan itu.
Salah satunya, Megawati akan berdiskusi dengan Prabowo soal pembangunan infrastruktur yang masif di era pemerintahan saat ini.
Termasuk, soal jalan tol hingga pembuatan embung di berbagai daerah yang justru kurang berdampak secara
ekonomi bagi masyarakat luas.
“Itu kira-kira salah satu yang dibahas,” jelasnya.
Terpisah, Puan Maharani juga merespons soal kabar PDIP akan masuk kabinet Prabowo. Dia pun meminta agar hal itu bisa dilihat pada waktu yang tepat. Termasuk, ketika Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden RI para 20 Oktober 2024, mendatang. “Nanti lihat pada waktunya,” terang Puan.
Jokowi Tak Merestui
Mengenai rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat angkat bicara. Jokowi menilai pertemuan tersebut sangat baik.
Hal itu ia sampaikan usai meresmikan RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/10) lalu.
"Ya saya kira baik pertemuan itu," kata Jokowi.
Menurut Jokowi komunikasi antar tokoh tokoh bangsa sangat penting terutama untuk kemajuan bangsa dan negara. "Sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa," ujarnya.
Meski telah menyampaikan itu di media, namun santer juga beredar kabar Jokowi ternyata tak merestui rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati itu.
Sumber lain yang ditemui Tribunnews mengatakan Jokowi tidak merestui rencana pertemuan kedua tokoh pimpinan partai tersebut.
Apalagi, diketahui jika hubungan Presiden Jokowi tidak baik-baik saja dengan Megawati, pada Pilpres 2024, lalu.
Sumber itu menyebut jika Presiden Jokowi kurang berkenan jika Prabowo dekat dengan Megawati. Termasuk, soal kemungkinan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo. “Jokowi tak ‘restui’ pertemuan itu,” ungkapnya. (tribun network/Yuda)