Guru menjadi lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan emosional siswa.
Mereka lebih memahami pentingnya empati dan mendengarkan siswa, yang pada akhirnya memperkuat hubungan antarindividu di dalam kelas.
4. Meningkatkan Komunikasi dan Resolusi Konflik
Guru lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan siswa dan rekan kerja, serta mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih efektif dan harmonis.
5. Membantu Siswa Mengelola Emosi
Perubahan juga terlihat pada kemampuan guru dalam membantu siswa mengelola perasaan mereka sendiri, meningkatkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, empati, dan penyelesaian masalah.
6. Kesejahteraan Mental yang Lebih Baik
Guru sering melaporkan merasa lebih tenang, puas, dan termotivasi dalam pekerjaannya.
Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis guru dalam jangka panjang.
Perubahan-perubahan ini berkontribusi pada lingkungan pembelajaran yang lebih mendukung, di mana guru dan siswa dapat berinteraksi dengan lebih harmonis, mendukung perkembangan akademis sekaligus emosional.
*) Disclaimer: Contoh jawaban dalam artikel ini hanya sebagai referensi Bapak/Ibu Guru untuk menghadapi pertanyaan terkait di Platform Merdeka Mengajar.
Jawaban dapat disesuaikan dengan kondisi kegiatan pembelajaran masing-masing.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)