News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelantikan Prabowo dan Gibran

Rocky Gerung Duga Ada Kaitan Absennya Jokowi di Pelantikan Prabowo dengan Isu PDIP Masuk Pemerintah

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menghadiri pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR masa bakti 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Sebanyak 580 anggota DPR dan 152 anggota DPD dilantik dan diambil sumpah jabatannya untuk masa bakti 2024-2029. Rocky menduga Jokowi tidak hadir saat pelantikan Prabowo menjadi Presiden terkait dengan wacana PDIP bakal masuk ke pemerintahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung menilai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak hadir saat pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ada kaitannya dengan wacana PDIP akan berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Mulanya, Rocky menduga bahwa rencana Jokowi untuk tidak hadir saat pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 mendatang adalah sinyal Presiden marah terhadap seseorang yang turut hadir.

Namun, dia tidak menjelaskan sosok yang diduga membuat Jokowi marah tersebut.

"Tidak mungkin, dalam upacara kenegaraan, Presiden menghindar. Itu tanda dia marah kepada seseorang atau dia tidak suka dengan suasana itu," kata Rocky dikutip dari kanal YouTube miliknya pada Rabu (9/10/2024).

Rocky juga menganggap keenganannya Jokowi untuk hadir dalam acara pelantikan tersebut menjadi sinyal mantan Wali Kota Solo itu tidak ingin wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo bisa terealisasi.

Menurutnya, Jokowi memang sudah sejak awal tidak ingin ada pertemuan antara Mega dan Prabowo, sehingga membuat terealisasinya koalisi antara PDIP dengan pemerintah.

"Tetapi politik kan berubah, bukan sekedar selera, tetapi kondisi mutakhir. Dan orang lihat, kondisi mutakhirnya faktanya, PDIP memenangkan Pemilu Legislatif."

"Itu artinya kesalahan Jokowi berhitung. Jokowi hanya boleh berhitung bahwa Megawati akan tersisih dalam pemerintahan Prabowo kalau Megawati tidak dapat suara," beber Rocky.

Lebih lanjut, Rocky menganggap Jokowi salah perhitungan politik ketika ingin menyingkirkan PDIP saat Pemilu 2024.

Baca juga: Beda Jawaban Istana dan Jokowi soal Pelantikan Prabowo-Gibran, Tapi Pastikan Ada Pisah Sambut

Nyatanya, imbuh Rocky, PDIP justru menjadi partai dengan raihan suara terbanyak dalam Pemilu 2024 yang lalu.

Rocky menilai fakta ini bisa menjadi wujud bahwa partai berlambang banteng itu tidak bisa 'dikalahkan' oleh Jokowi.

"Dan usaha Pak Jokowi untuk menghalangi PDIP yang dibuat kalah dimana-mana, tetap PDIP tidak mungkin dilumpuhkan," tegas Rocky.

Jokowi Buka Peluang Tak Hadiri Pelantikan Prabowo sebagai Presiden

Sebelumnya, Jokowi membuka peluang untuk tidak hadir dalam pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang bakal digelar di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (20/10/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini