News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

VIDEO Nama Menteri Jokowi yang Menguat Masuk Kabinet Prabowo: Sri Mulyani Hingga Pratikno

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah nama tokoh menguat masuk bursa kabinet jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

Ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan menteri-menteri di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki kinerja baik kemungkinan akan ditarik kembali oleh Prabowo untuk menjadi menteri di kabinetnya. 

Termasuk, kans Sri Mulyani dipilih lagi untuk membantu kabinet Prabowo.

Tak hanya Sri Mulyani, ada kabar nama Pratikno yang juga dikabarkan masuk ke dalam kabinet Prabowo.

Terkait hal tersebut, Muzani membenarkan Pratikno juga masuk ke dalam bursa kabinet Prabowo.

Namun begitu, Muzani masih belum bisa merinci mengenai kementerian yang akan dijabat oleh Sri Mulyani dan Pratikno. Termasuk, jumlah penambahan kementerian dalam kabinet Prabowo.

Soal isu Sri Mulyani masuk dalam Kabinet Prabowo berhembus karena Menkeu itu kerap melakukan pertemuan dengan Prabowo.

Pertemuan antara Sri Mulyani dan Prabowo terjadi pada Senin (9/9/2024) lalu. Momen tersebut diabadikan Bendahara Negara melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono yang ikut dalam pertemuan tersebut mengungkap hasil pembicaraan antara Sri Mulyani dan Prabowo yang berlangsung selama tiga jam tersebut.

Sri Mulyani dan Prabowo disebut membahas berbagai hal ringan, mengingat mereka sudah saling mengenal karena sama-sama menjabat sebagai menteri di pemerintahan saat ini.

Selain hal ringan, Thomas mengatakan Sri Mulyani dan Prabowo juga membahas soal APBN 2024 dan RAPBN 2025.

Thomas menyebut APBN penting untuk dibahas karena Sri Mulyani merasa Prabowo perlu diberikan pemahaman mengenai anggaran negara selama tiga bulan terakhir Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Mereka juga berbicara mengenai program-program tahun depan dan juga menginformasikan kepada Prabowo mengenai dinamika ekonomi global.

Adapun dalam unggahan Sri Mulyani di akun Instagramnya, disebutkan nantinya outlook dari pelaksanaan APBN 2024 akan ditutup di bawah kepemimpinan Prabowo.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan Presiden terpilih Prabowo dan Sri Mulyani sering melakukan pertemuan untuk mempersiapkan RAPBN 2025.

Jokowi mengaku tidak mengetahui berapa kali keduanya bertemu, tetapi menegaskan pertemuan tersebut berlangsung hampir setiap minggu, bahkan hampir setiap hari.

Jokowi menyampaikan para menteri yang bekerja untuknya saat ini juga sedang mempersiapkan rencana program unggulan Prabowo. 

Ia menyatakan transisi kepemimpinan dari dirinya kepada pemerintahan Prabowo berlangsung lancar dan mulus.

Sementara itu Pratikno sempat merespons terkait kansnya masuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa (8/10/2024) kemarin Pratikno mengaku deg-degan saat membahas peluangnya jadi menteri Prabowo.

Pratikno hanya mengatakan saat ini di bawah kepemimpinannya Kementerian Sekretariat Negara saat ini menyiapkan administrasi aparatur menjelang pergantian Presiden.

Sebagai Mensesneg saat ini, Pratikno menyiapkan administrasi penerbitan perpres kabinet baru. Begitu juga Keppres pengisian nama-nama menteri.

Prabowo bakal mengumumkan jajaran kabinetnya pada malam hari setelah dilantik, yakni 20 Oktober 2024.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan Prabowo akan langsung mengumumkan jajaran menterinya agar roda pemerintahan bisa langsung berjalan.

Sementara itu isu soal komposisi kementerian Prabowo.

Prabowo akan membentuk zaken kabinet dan kemudian jumlah  kementerian dan lembaga yang membengkak di bawah pemerintahan Prabowo.

Dari informasi yang beredar, disebutkan kabinet Prabowo akan terdiri dari 44 kementerian karena bakal ada pemecahan kementerian agar tidak ada lagi kementerian yang memiliki tugas rangkap.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini