TRIBUNNEWS.COM - Jagad media sosial awal pekan ini kembali ramai dengan seruan untuk melanjutkan boikot produk-produk terafiliasi Israel.  Terpantau, seruan “Lanjutkan Boikot” naik menjadi topik trending di platform X—yang dulu populer disebut Twitter—pada Senin (7/10/2024) pukul 12.00—15.00 WIB.

Ketika mulai muncul pada pukul 12.00 di kolom trending X, seruan tersebut sempat menduduki peringkat 2 trending di Indonesia. Tak sedikit warganet yang menyuarakan pendapatnya terkait keberlanjutan gerakan boikot ini. 

“Mungkin ini naif, tapi aku berharap Israel kian terdesak dan tertekan oleh serangan Iran. Bisaku cuma itu, plus memboikot produk-produk yang berdampak pada perekonomian mereka. Jangan Kasih Kendor. Lanjutkan boikot!,” seru salah satu cuitan akun bernama @Stakof, di platform X yang sebelumnya populer dengan nama Twitter. 

Akun @neohistoria_id secara bijak menambahkan, “Kawan-kawan, hari ini genap satu tahun serangan Israel ke Palestina pada 7 Oktober dan belum ada tanda-tanda perang ini akan mereda. Jangan pernah lupa, di tengah kenyamanan kita hidup di negara merdeka ini, bangsa Palestina masih berada di bawah bayang-bayang penjajahan dan genosida.”

“7 Oktober 2024 tepat 1 tahun serangan Israel ke Palestina. Siapa yang masih semangat boikot produk-produk Israel? Sebagai rakyat biasa, enggak banyak yang bisa kita lakukan selain kencangkan dan lanjutkan boikot!” tulis akun @Mdy_Asmara1701.

“Dengan kita kompak boikot produk israel pastinya akan mempengaruhi perekonomian mereka, dengan itu kita dukung palestina,” kata akun @Tryjyaaa.

Akun @plata_ay dengan singkat namun tegas berkomentar: “Tetep gasss terus. Lanjutkan Boikot demi sodara kita disana.”

“Lanjutkan boikot itu harus, MUI terimakasih telah mendukung dan memberitahukan kriteria boikot,” seru akun @raniseeeh.

Baca juga: MUI Tegaskan Komitmen Boikot Produk Israel: Genosida Gaza Masih Belum Berhenti

Seruan Lanjutkan Boikot

Seruan untuk melanjutkan boikot terhadap produk terafiliasi Israel ini sejalan dengan ajakan organisasi-organisasi Islam kepada masyarakat luas untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. 

Sebelumnya, MUI juga sudah mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 Tentang “Hukum Dukungan terhadap Palestina”, yang merekomendasikan agar pemerintah mengambil langkah-langkah tegas membantu perjuangan Palestina.

Antusiasme yang ditunjukkan warganet juga menjadi kelanjutan momen berkumpulnya tokoh-tokoh organisasi Islam yang bergabung dalam massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), lewat peringatan bertema 'Perjuangan Bersama Memperingati 1 Tahun Genosida di Gaza dan 76 Tahun Perlawanan Palestina'. 

Pada kesempatan ini, tokoh-tokoh Muslim ternama seperti Dr. Hidayat Nur Wahid, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, dan banyak lagi, ikut serta dan memberikan orasi yang disambut oleh ribuan massa, yang sudah berkumpul sejak jam 5 subuh di depan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.  

Mereka pun kompak mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menjaga semangat kebangsaan, sambil memperkuat solidaritas bersama demi mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dari rezim penjajah Zionis Israel yang sangat brutal, dan selalu mendapat dukungan tanpa syarat dari negara-negara Barat.

“Masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia, harus betul-betul diingatkan bahwa kejahatan Israel sudah begitu luar biasa. Korbannya bukan hanya masyarakat sipil, perempuan dan anak-anak yang semakin banyak, juga rekan-rekan pers, tetapi juga yang menjadi korban adalah perdamaian dunia, kemanusiaan, dan lembaga-lembaga internasional,” kata Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI 2019-2024, di depan massa. 

“Kami mengingatkan kepada pemerintah Indonesia untuk konsisten dengan sikapnya selama ini membela Palestina dan menolak kejahatan Israel, dan kepada pemerintahan baru yang akan datang kami juga mengingatkan dan menyerukan agar konsistensi tetap dipegang,” tegasnya.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, “Israel adalah negara teroris terbesar, negara penghancur peradaban terbesar. Fatwa MUI terkait produk Israel dan produk yang terafiliasi dengan Israel  tidak pernah dicabut.

Menurut Prof. Sudartono, konsolidasi kekuatan ormas Islam dan non-Islam, juga sejumlah besar filantropi Islam, dalam memberikan dukungan terhadap gerakan boikot dan dukungan kepada kemerdekaan Palestina makin menguat. 

“Karena itu saya menyerukan agar boikot terhadap produk Israel harus dilanjutkan,” tegasnya. 

Baca juga: Setahun Genosida, YKMI: Jangan Lupakan Palestina dengan Terus Boikot Produk Terafiliasi