TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra bertemu dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) sore dan mengumumkan menjadi Menteri Koordinator (Menko) Hukum dan HAM.
Awalnya, Yusril mengaku hanya berbincang dengan Prabowo selama tiga menit saja.
"Saya ketemu Pak Prabowo singkat sekali, paling tidak sampai tiga menit karena mungkin memang sudah lama kenal dengan beliau," katanya.
Pada perbincangan itu, Yusril juga mengungkapkan bahwa Prabowo berterima kasih kepadanya karena sudah rela untuk membantunya dalam pemerintahan.
Selain itu, dia juga mengatakan dengan gamblang bahwa Prabowo telah menugaskan dirinya untuk membantunya di bidang hukum dan HAM.
Yusril juga mengungkapkan bahwa pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, ada Kementerian Koordinator (Kemenko) baru yaitu Kemenko Hukum dan HAM.
"Jadi bidang yang beliau tugaskan adalah bidang saya sendiri terkait bidang hukum dan HAM. Jadi sekarang ini ditarik ke atas, jadi nanti ada Menko yang menangani masalah hukum dan HAM itu."
"Tugas-tugasnya nanti akan mencakup selain Kementerian Hukum dan HAM, tapi juga ada kementerian lain dan lembaga-lembaga lain di internal pemerintahan," jelas Yusril.
Dia juga mengungkapkan nantinya lembaga penegakan hukum seperti Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri bakal berada di bawah Kemenko Hukum dan HAM.
Namun, lembaga penegakan hukum lain yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berada di bawah Kemenko Hukum dan HAM.
"KPK tentu tidak (di bawah Kemenko Hukum dan HAM) karena KPK lembaga independen dan di luar pemerintah," tuturnya.
Baca juga: AHY Singgung Pembangunan Fisik dan SDM Usai Dipanggil Prabowo Subianto, Calon Menko Infrastruktur?
Setelah itu, ketika ditanya apakah Yusril menjadi Menko Hukum dan HAM, dia mengiyakan.
"Bukan Menteri Hukum dan HAM tetapi Menko," jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo memanggil sejumlah kandidat menteri dalam kabinetnya pada 2024 mendatang di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Senin sore.
Pantauan Tribunnews di lokasi, ada sejumlah tokoh yang hadir dalam pemanggilan ini. Di antaranya, politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait, Prasetyo Hadi, dan Fadli Zon.
Kemudian, ada pula Ketua Yayasan Teladan Utama, Widiyanto Putri Wardhana; aktivis HAM, Natalius Pigai; dan Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid.
Selanjutnya, ada juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto.
Lalu, ada juga politikus PKB, Abdul Kadir Karding, dan Sekjen Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Kemudian, ada beberapa tokoh lain seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian hingga Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Prabowo Sempat Bertemu Sejumlah Tokoh di Hambalang Akhir September
Sebelumnya, Prabowo pun sempat bertemu dengan beberapa tokoh di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada 27 September 2024 lalu.
Adapun beberapa tokoh yang hadir antara lain seperti Asisten Khusus Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin; eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo; Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid; dan sejumlah elite Partai Gerindra.
Namun, juru bicara (jubir) Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pertemuan tersebut hanyalah pertemuan biasa.
“Kalau beliau-beliau kan memang terkait dengan Pak Prabowo. Pak Sjafrie asisten khusus Pak Prabowo dan selama ini membantu Pak Prabowo di Kementerian Pertahanan,” ujar Dahnil.
"Mbak Meutya kan juga Ketua Komisi I adalah mitra kerja Pak Prabowo. Jadi, beliau-beliau ya sering berdiskusi dengan Pak Prabowo,” katanya melanjutkan.
Baca juga: Daftar Sementara Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo Sore Ini: Fadli Zon, AHY Hingga Tito Karnavian
Ketika ditanya apakah pertemuan itu berkaitan dengan proses penuunjukkan menteri, Dahnil tidak mengetahuinya.
“Saya enggak tahu. Tapi, yang jelas nanti akan diumumkan Pak Prabowo secara langsung,” jawabnya saat dikonfirmasi apakah Sjafrie bakal menjadi Menteri Pertahanan dan Meutya Hafid bakal menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Bocoran Nama yang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Bocoran nama yang menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran pun sempat beredar beberapa waktu lalu.
Total ada 35 nama dan kementerian yang dijabat dalam kabinet Prabowo-Gibran dan berikut daftarnya:
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
- Menteri Koordinator Hukum, dan HAM: Yusril Ihza Mahendra
- Menteri Koordinator Perekonomian: Sri Mulyani
- Menteri koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhaimin Iskandar
- Menteri Koordinasi Investasi & Hilirisasi: Erick Thohir
- Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
- Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
- Menteri Luar Negeri: Sugiono
- Menteri Sekretariat Negara: Prasetyo Hadi
- Menteri Agama: Jazilul Fawaid
- Menteri Keuangan: Budi Gunadi Sadikin
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Supratman Andi Agtas
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
- Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
- Menteri Ristek: Pratikno
- Menteri Kesehatan: Silmy Karim
- Menteri Pekerjaan Umum: Teuku Riefky Harsya
- Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
- Menteri Ketenagakerjaan: Nusron Wahid
- Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
- Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
- Menteri Kelautan: Didit Herdiawan
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia
- Menteri Komunikasi dan Informatika: Meutya Hafid
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Abdullah Azwar Anas
- Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
- Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Yandri Susanto
- Menteri Investasi/Kepala BKPM: Rosan Roeslani
- Menteri UMKM: Maman Abdurrahman
- Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo.
- Kepala Badan Gizi Nasional: Dadan Hindayana
- Kapolri: Listyo Sigit Prabowo
- Kepala BIN: M Herindra
- Jaksa Agung: Reda Manthovani
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Dewi Agustina)
Artikel lain terkait Kabinet Prabowo Gibran