Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak tokoh yang menyambangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara dalam dua hari terakhir.
Mereka digadang-gadang bakal mengisi kursi menteri di pemerintahan Prabowo mendatang.
Namun begitu, dari beberapa tokoh yang tampak, beberapa di antaranya punya kaitan erat dengan kasus korupsi.
“Nah, menteri-menteri yang dihadirkan kemarin, calon menteri ya, itu ada yang masih terkait dengan hal-hal yang terkait dengan korupsi,” kata Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Beberapa nama disebut secara gamblang oleh Boyamin seperti Menteri Energi dan SDM Bahlil Lahadalia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
"Ya saya sebut aja, misalnya Pak Bahlil itu kan juga disebut-sebut di urusan Abdul Ghani Kasuba. Terus pak Airlangga Hartarto yang tanda kutip kemarin mengundurkan diri katanya ada dugaan-dugaan terkait dengan sawit, ini malah dipanggil. Dito Ariotedjo, nah terkait dengan BTS, ya dipanggil," ucapnya.
Baca juga: Temui Prabowo Subianto di Kertanegara, Pramono Anung Bawa Pesan Megawati, Terkait Calon Menteri?
Lebih lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta ini tentu tidak menentang siapapun menteri yang nanti bakal dilantik Prabowo.
Namun di satu sisi ia mengingatkan ihwal Prabowo harus kerja ekstra keras jika menteri yang ia lantik pernah bersinggungan dengan kasus korupsi.
”Ya saya tidak menentang untuk siapapun dia lantik. Tapi ya harus jadi kerja ekstra keras ikut mengawasi ini,” tuturnya.
Boyamin pun menegaskan ihwal seharusnya Prabowo memilih dengan baik dan memastikan track record calon menterinya.
Supaya nantinya, Ketua Umum Partai Gerindra itu dapat fokus dalam kerjanya sebagai Presiden RI 2024-2029 mendatang.
”Dan pak Prabowo bisa mempercayakan dia penuh karena dia orang bersih,” ujarnya.
“Nah, kalau orang yang diduga terkait-terkait begini kan Pak Prabowo jadi ekstra keras kerjanya nanti. Mengawasi yang bersangkutan. Jadi malah berat kan pekerjaan pak Prabowo,” tegas Boyamin.