Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Agung (MA) menyebut kemungkinan besar pelantikan Ketua MA terpilih periode 2024-2029, Prof Sunarto akan dilakukan pada era presiden Prabowo Subianto.
Hal ini karena MA akan lebih dahulu mengusulkan hasil pemilihan yang berlangsung Rabu (16/10/2024) ke Istana Negara untuk mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres).
Istana yang punya kewenangan untuk menjadwalkan pelatikan Sunarto.
“Nanti MA secara kelembagaan akan mengusulkan ketua terpilih untuk mendapatkan Keputusan Presiden. Nanti setelah Keppresnya turun, Istana menjadwalkan kapan beliau akan mengucapkan sumpah di depan kepala negara. Jadi jadwal yang menentukan Istana,” kata Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial yang juga Juru Bicara MA, Suharto dalam konferensi pers, di Gedung MA, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).
Sementara itu, Ketua MA saat ini, Muhammad Syarifuddin secara administrasi baru akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 November 2024.
Baca juga: Sosok Sunarto, Ketua MA RI Baru Periode 2024-2029, Dikenal Religius dan Kalem
Sedangkan pada 20 Oktober 2024, akan dilaksanakan pengucapan sumpah serta janji jabatan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Jadi kalau sekarang tanggal 16, surat belum keluar, mungkin baru keluar besok atau lusa, sementara tanggal 20 dilantik (presiden terpilih) ya hampir bisa dipastikan, kemungkinan besar (pelantikan Sunarto saat pemerintahan baru). Lagian, prof Syarifuddin secara administrasi akan berakhir 1 November,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Prof Sunarto terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia periode 2024-2029, berdasarkan hasil pemilihan yang digelar di ruang Kusuma Atmadja, Gedung MA, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS Prof Sunarto Resmi Jadi Ketua MA Periode 2024-2029
Ketua MA saat ini Muhammad Syarifuddin juga langsung menetapkan Prof Sunarto sebagai Ketua MA terpilih periode berikutnya.
Dari total 45 hakim agung yang menjadi peserta pemilihan, surat suara sah sebanyak 42 suara, 2 surat suara dinyatakan tidak sah, dan satu suara abstain.
Sunarto terpilih usai unggul telak dari 3 calon lainnya.
Sunarto memperoleh 30 suara, disusul Prof Yulius, 7 suara, Prof Haswandi 4 suara, dan Soesilo satu suara.