TRIBUNNEWS.COM - Ganjar Pranowo memberikan isyarat bahwa PDIP tidak akan merapat ke pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Meski demikian, Ganjar mengatakan, langkah politik itu akan ditentukan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Jadi, sekarang ini, pihaknya masih menunggu keputusan Megawati, akan bergabung ke pemerintahan ke depan atau tidak.
"Merapat atau tidak sudah menjadi keputusan rakernas dan diserahkan kepada Ketua Umum. Tinggal kita tunggu keputusan Ketua Umum," ujar Ganjar ditemui di Yogyakarta, Kamis (17/10/2024) malam, dilansir TribunJogja.com.
Ganjar bahkan menyinggung tidak ada kader PDIP juga yang dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Kertanegara beberapa hari lalu.
Hal tersebut, kata Ganjar, menjadi indikasi atau isyarat bahwa PDIP kemungkinan tidak ada dalam pemerintahan ke depan.
"Tapi kalau Anda melihat dari indikasinya rasanya kemarin mulai dikumpulkan kandidat-kandidat menteri, Anda tinggal melihat. Rasanya tidak ada dari PDIP," Ujar Ganjar.
"Anda bisa mengartikan sendiri ketika gabung pasti ada representasi (dari PDI Perjuangan)," kata Ganjar.
Namun, di sisi lain, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco mengatakan bahwa nama-nama calon menteri yang dipanggil ke Kertanegara itu masih dinamis.
Pasalnya, masih ada beberapa hari jelang pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029.
"Ya pada hari ini jadi pemanggilan atau mengundang wakil menteri dan kepala badan sudah kita selesaikan, mungkin masih ada satu-dua nanti yang dinamis sampai dengan tanggal 18 atau terakhir 19," kata Dasco di kediaman Prabowo, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Kabinet Era Prabowo Gemuk Anggaran Berpotensi Melonjak Hingga Rp1,95 Triliun
Peluang PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Soal peluang bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo-Gibran, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada keputusan Megawati.
Hingga saat ini, pihaknya juga masih menunggu petunjuk dari Megawati itu.
"Ya kami menunggu petunjuk dari Ibu Mega dong. Tergantung Ibu Mega," kata adik kandung Prabowo tersebut, di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (16/10/2024).