TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto sempat menginggung kekalahannya di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 dari Jokowi dalam pidato perdananya sebagai presiden di Gedung MPR/DPR RI, Minggu (20/10/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo dengan terang-terangan mengungkit kekalahannya dari Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Namun setelah kekalahan keduanya di Pilpres 2019, Jokowi yang menang kala itu justru meminta Prabowo untuk bergabung dalam kabinetnya menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Prabowo pun akhirnya menerima ajakan Jokowi dan menjadi Menhan sejak 2019-2024.
"Presiden Joko Widodo mengalahkan saya, berapa kali ya saya lupa. Tapi begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu dan saya menerima ajakan itu," kata Prabowo dilansir tayangan Live Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di kanak YouTube MPR RI, Minggu (20/10/2024).
Kini setelah Prabowo memenangi Pilpres 2024, ia pun mengikuti jejak Jokowi untuk mengajak semua pihak untuk bergabung dengannya dan bersatu.
"Sekarang saya menang, dan saya mengajak semua pihak, ayo bersatu," imbuh Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo memohon doa restu, agar bisa membangun Indonesia dengan landasan yang sudah dirintis oleh para pemimpin Indonesia terdahulu.
Selanjutnya Prabowo menginginkan semua pihak untuk menghilangkan dendam dan kebencian akibat Pilpres 2024 kemarin.
Karena sekarang waktunya untuk semua membangun kerukunan, gotong royong seperti ajaran Bung Karno.
"Saya mohon doa restu dari saudara-saudara. Mari bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis oleh pendahulu kita. Mari kita belajar semua kekurangan kita akui dan kita perbaiki."
Baca juga: Ganjar Tak Sebut Nama Gibran di Video Ucapan Selamat atas Pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI
"Hentikan dendam, hilangkan kebencian, bangun kerukunan, bangun gotong royong, itu kepribadian bangsa Indonesia, itu ajaran Bung Karno sendiri," ungkap Prabowo.
Terakhir, Prabowo menyatakan kesiapannya bersama Wapresnya Gibran Rakabuming Raka untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
Serta menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.