TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka diyakini akan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik, menjadi negara yang besar dan disegani dunia.
Rasa optimistis itu dilontarkan Ketua Umum Perkumpulan Nderek Guru (Ndaru), Aditya Yusma, jelang Pelantikan Prabowo dan Gibran sebgai Presiden dan Waki Presiden Indonesia di di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Aditya menilai, Presiden Prabowo Subianto memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang dapat mengayomi serta menyatukan seluruh kalangan di tanah air.
Prabowo juga memiliki rekam jejak kepemimpinan yang cukup lama dan teruji bukan saja dalam dunia militer dan pemerintahan tetapi juga bisnis.
"Dengan reputasi dan rekam jejak yang mumpuni sebagai pemimpin maka kami titipkan Bangsa Indonesia kepada Bapak Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar, maju, makmur, sejahtera, dan kian disegani di kancah internasional," ujar Aditya di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Berbicara tentang organisasi yang dipimpinnya, Ndaru (Nderek Guru), Aditya menyatakan bahwa awalnya adalah Relawan Ndaru yang kemudian bertransformasi Perkumpulan Ndaru yang resmi menyatakan dukungannya dalam kontestasi Pilpres 2024 kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Dalam deklarasi yang diadakan pada 17 Desember 2023, di kantor DPP Ndaru di Saharjo, Jakarta selatan, sekaligus menandai berdirinya organisasi Ndaru.
Organisasi ini berdiri atas ide serta gagasan Aditya Yusma yang cinta kepada salah satu tokoh karismatik Indonesia asal Kota Pekalongan Jawa Tengah, Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali bin Yahya atau akrab dikenal sebagai Habib Lutfi.
Saat Pilpres 2024, Habib Lutfi mengumumkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo dan Gibran.
Baca juga: Pesan Prabowo ke Mentan Amran Sulaiman: Jangan Korupsi, Kejar Swasembada Secepatnya
Setelah mendapatkan restu dari Habib Lutfi maka Ndaru bergerak berkampanye akbar secara masif di puluhan kota maupun kabupaten di berbagai provinsi se-Indonesia.
Kampanye dimulai dari Deklarasi Akbar di halaman kantor DPP Ndaru di Jakarta Selatan dan dihadiri oleh Habib Lutfi dan ribuan simpatisan.
Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua TKN Rosan Roeslani dan Siti Mamduha Ma'ruf Amin, puteri Wapres RI KH Maruf Amin, sera petinggi TKN lainnya.
Kampanye akbar kedua digelar di Kota Jepara, Jawa Tengah, Ndaru mengadakan Senam Sehat Wayahe.
Baca juga: Menkop Budi Arie: Prabowo Ingin Koperasi di Indonesia Tumbuh dan Besar
Kegiatan ini dihadiri 40.000 lebih warga Jepara dan sekitarnya.
Selanjutnya kegiatan kampanye Ndaru di Wonosobo, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Brebes, Batang, Kendal, Semarang, Blora, Purbalinga (Jawa Tengah).
Kemudian berlanjut ke Bangkalan Madura, Banyuwangi, Jember (Jawa Timur), Bekasi, Bandung, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya (Jawa Barat), kemudian ke Langsa Aceh, Bukit Tinggi, Solok dan Padang di Sumatera Barat.
Lalu berlanjut ke Jambi, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pontianak Kalimantan Barat, Bali, Papua Tengah.
Ketika mengadakan Ndaru Bersholawat di Serang, Banten, Prabowo subianto Hadir dan bersumpah akan bekerja sekeras kerasnya untuk menjadikan kekayaan Indonesia dinikmati oleh seluruh Rakyat Indonesia.
Menurutnya, Ndaru hadir bersama 5000 anggotanya saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dan melalui mimbar di GBK Prabowo Subianto menyebut Relawan Ndaru.
Namun, yang menjadi luar biasa adalah di usia yang belum genap setahun, Ndaru telah memiliki jaringan di 30 provinsi (DPW) sekitar 50 kabupaten dan kota (DPC) dan satu perwakilan luar negeri, yakni Amerika Serikat (AS).
Perjuangan Aditya Yusma, selaku Ketua Umum Ndaru, bahu membahu bersama Habib Sholeh Alatas dan pengurus Ndaru lainnya telah melahirkan kesukseskan dalam menjadikan Ndaru organisasi yang bukan hanya tuan rumah di negeri sendiri namun tamu kehormatan di mancanegara.
Aditya Yusma menyatakan, dalam mendukung pasangan Prabowo-Gibran hingga berhasil terpilih dalam Pilpres 2024, pihaknya mengunakan strategi.
Yaitu, menjaring para santri, alumni santri, pecinta, pengagum Habib Lutfi, masyarakat lintas agama, lintas etnis, suku dan ras.
"Kami memiliki slogan, "Yang Dekat Lebih mendekat, yang Jauh Mendekat”, yang memiliki arti bahwa Ndaru adalah organiasi yang terbuka untuk seluruh masyarkat Indonesia bahkan dunia, tidak eksklusif," tuturnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dilantik Jadi Menko Perekonomian, Tak Akan Berebut Lahan dengan Luhut
"Kami tidak membatasi harus santri atau alumni santri Habib Lutfi bin Yahya, namun seluruh rakyat Indonesia yang memiliki pemahaman dan semangat tekad yang sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan nasionalisme untuk mencegah tumbuhnya paham intoleransi, radikalisme, hingga terorisme" ujarnya.
Menurutnya, upaya tersebut bisa ditempuh melalui ekonomi kerakyatan, pendekatan budaya, pendekatan kultural, pendekatan seni, pendidikan, koperasi dan lain sebagainya sebagai wadah kesepahaman bersama seluruh rakyat Indonesia.
"NDaru terdiri dari berbagai macam kalangan lintas generasi yang siap bergerak untuk menjadi garda terdepan bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan, serta mendukung, mendampingi, berpartisipasi melaksanakan, dan menyukseskan program-program pemerintahan Bapak Presiden RI Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran secara ketat," kata Aditya.