TRIBUNNEWS.com - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik ke-53 menteri Kabinet Merah Putih, Senin (21/10/2024).
Pelantikan menteri Kabinet Merah Putih era Prabowo-Gibran Rakabuming Raka berlangsung di Istana Kepresidenan.
Ada yang menarik dari penampilan para menteri Kabinet Merah Putih saat pelantikan.
Semua menteri laki-laki kompak mengenakan setelan jas yang dipadukan kemeja putih dan dasi berwarna "biru oligarki".
Sebagai informasi, warna biru dasi yang dikenakan para menteri, identik dengan warna Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2019.
Lalu, bagaimana bisa warna biru tersebut dijuluki sebagai biru oligarki?
Hal ini bermula saat muncul video dan gambar Peringatan Darurat berwarna biru tua dengan gambar lambang Garuda Indonesia, viral di media sosial menjelang akhir Agustus 2024.
Gambar itu tersebar luas setelah anggota DPR periode 2019-2024, berupaya menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas syarat pencalonan kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024.
Saat itu, MK mengembalikan aturan ambang batas pencalonan kepala daerah sebesar 20 persen kursi DPRD atau 25 persen perolehan suara sah pileg sebelumnya.
Beleid itu dengan tegas sudah diputus MK bertentangan dengan UUD 1945.
Kemudian, MK juga mengembalikan batas usia minimal calon kepala daerah terhitung sejak pelantikan.
Baca juga: 47 Orang di Lingkaran Presiden Prabowo Jabat Menteri dan Wamen di Kabinet Merah Putih
Munculnya Peringatan Darurat itu kemudian membuat warganet ramai-ramai menamai warna biru tua sebagai "biru perlawanan".
Sementara, biru muda yang identik dengan pasangan Prabowo-Gibran, disebut "biru oligarki".
Oligarki sendiri adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).