TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi masyarakat luas nama Prof Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D mungkin belum banyak dikenal.
Namun di kalangan akademisi Prof Atip dikenal luas.
Dia kerap disebut sosok multitalenta yakni sebagai akademisi, ulama, dan aktivis organisasi kemasyarakatan.
Prof Atip dikenal luas sebagai guru besar hukum internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Namun tak banyak yang tahu Prof Atip salah satu tokoh penting dalam organisasi Islam yakni Persatuan Islam (Persis) saat ini.
Sebagai sosok ulama, berbagai pikiran dan gagasannya tentang persoalan-persoalan keagamaan dan kebangsaan bisa ditemukan dalam berbagai buku, jurnal, majalah dan website.
Seperti dalam buku Persis di Era Millenium Kedua atau dalam beberapa edisi tabloid bulanan Ar-Risalah, portal website maupun dari rekaman ceramah-ceramahnya di kanal youtube.
Sosok dan Kiprah Atip dalam Ormas Persis
Guru besar kelahiran 28 Juli 1964 itu merupakan santri lulusan Pondok Pesantren Persis 91 Tasikmalaya, Jawa Barat.
Semasa mudanya, Atip merupakan murid langsung dari KH. Mohammad Natsir dan KH. E. Abdurrahman yang merupakan tokoh utama ormas Persis pada era-Orba.
Tercatat bahwa sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP Persis, Atip bukanlah orang baru di Persatuan Islam.
Ia mengawali karir organisasinya dari level kepemudaan di Persis. Bahkan, dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP. Pemuda Persis dari tahun 1995 sampai tahun 2000.
Setelahnya pada tahun 2002, Prof Atip bersama para tokoh Persis lainnya menginisiasi berdirinya LAZ Persis (Lembaga Amil Zakat Persatuan Islam) dan ditunjuk sebagai direktur pertama pada lembaga filantropi tersebut.