Selanjutnya, Atip berkontribusi besar dalam mengorganisir Ormas Persis menuju arah yang lebih modern dalam pengelolaan keorganisasian saat diamanahi sebagai Ketua Bidang Jam'iyyah PP Persis pada tahun 2007-2010 di bawah kepemimpinan Ketua Umum KH Shiddiq Amin.
Dalam melayani ummat, Atip diketahui juga sosok ulama yang dekat dengan akar rumput jama'ah Persis.
Dirinya tak segan-segan untuk kembali ke basis jama'ah untum memimpin PC (Pimpinan Cabang; setingkat kecamatan) Persis di lingkungan tempat tinggalnya sebagai Ketua PC. Persis Gedebage Kota Bandung.
Dan pada Muktamar XVI Persis (Persatuan Islam) tahun 2022 di Bandung, Atip ditunjuk oleh Ketua Umum PP. Persis KH. Dr. Jeje Zainudin, M.Ag sebagai Wakil Ketua Umum PP. Persis Periode 2022-2027.
Kemudian yang terbaru, di tahun 2023 lalu Atip ditunjuk menjadi Ketua Tim Siyasah PP Persis.
Prof Atip diamanahi untuk mengorkestrasi dinamika politik internal dan eksternal Persis serta menyerap aspirasi politik umat yang kemudian dapat memberi rekomendasi dan rumusan kebijakan politik Persis ke arah yang lebih hidup, dinamis dan bermartabat. Kader-kader Persatuan Islam hari ini diharapkan mampu mengisi ruang-ruang politik dengan gagasan dan narasi teduh yang berkontribusi dalam menjaga persatuan umat dan bangsa.
Dekat dengan Generasi Muda Persis
Selama menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP Persis, Atip diketahui cukup memberikan pengaruh pada para pengurus, otonom dan jama'ah Persis di berbagai level pimpinan dan wilayah.
Selain pikiran-pikirannya yang brilliant, Prof Atip yang mudah bergaul dengan anak muda menjadi salah satu faktor tersendiri akan kedekatannya dengan BMPI (Barisan Otonom Muda Persatuan Islam) yang terdiri dari Pemuda Persis, Pemudi Persis, Hima Persis, Himi Persis, IPP dan IPPi.
Atip menjadi sosok inspirasi bagi generasi muda Persis dalam menyiapkan dan mengembangkan dalam menghadapi tantangan ke depan.
Dirinya menjadi diantara sosok inspirasi yang dianggap mampu mengejawantahkan pikiran-pikiran para founding father Persis dalam menatap masa depan ummat dan bangsa.
Atip, Guru Besar lulusan Luar Negeri
Atip muda lulus S1 dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada 1990.
Setelah itu, dirinya melanjutkan pendidikannya di luar negeri.