News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fasilitas Lapas Salemba Jakpus Canggih Tapi Masih Ada yang Nekat Selundupkan Narkoba di Alat Vital

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Salemba Jakarta Pusat. Wanita inisial EN (32) diketahui menyelundupkan narkoba ke Lapas Salemba, Jakarta Pusat barang haram berupa sabu dan ekstasi disimpan di alat vitalnya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita berinisial EN (32) diamankan petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) Salemba Kelas II A saat berkunjung untuk menjenguk suaminya.

Dengan cara yang sangat berisiko, ia berusaha menyelundupkan narkotika jenis sabu dan ekstasi ke dalam Lapas.

Kondisi ini memicu pertanyaan serius tentang bagaimana keamanan dan pengawasan di dalam penjara?

Wanita tersebut membawa sabu seberat 4,95 gram dan enam butir ekstasi di dalam alat vitalnya yang diduga akan diserahkan kepada suaminya, yang mendekam di Lapas Salemba Jakarta karena kasus narkoba. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Tipikor Lembaga Aliansi Indonesia, Agustinus Petrus Gultom, merasa heran dan bertanya-tanya bagaimana wanita itu bisa nekat mengambil risiko penyelundupan barang terlarang di dalam lapas, yang sejatinya sudah diketahui ada fasilitas pencegahan seperti mesin X-Ray di pintu masuk.

Ia lantas menduga bahwa tindakan penyelundupan seperti ini kemungkinan bukanlah yang pertama kali terjadi. 

Apalagi saat ini lapas Salemba diisi oleh pejabat baru yang seharusnya justru lebih meningkatkan pegawasan peredaran narkoba di dalam Lapas, bukan malah terkesan adanya pembiaran terhadap peredaran narkoba.

"Masih banyak Pegawai Lapas yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba, meskipun Lapas Salemba telah diberi fasilitas untuk mencegah barang terlarang masuk," tutur Agus kepada awak media, Kamis (24/10/2024).

Agustinus juga mempertanyakan efektivitas fasilitas tersebut dan meminta agar langkah tegas diambil untuk memberi efek jera bagi warga binaan yang terlibat dalam peredaran narkoba.

Baca juga: Tahanan di Sumbar Meninggal Mendadak di Lapas setelah Kerokan karena Masuk Angin

Dia menambahkan, perlunya perhatian serius dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang baru untuk menangani masalah ini. Sekiranya segera melakukan rotasi jabatan pegawai lapas, terutama di bagian pengamanan, agar pengawasan lebih ketat dan insiden serupa tidak terulang lagi. 

"Jual beli narkoba di dalam Lapas tetap menjadi peluang menggiurkan untuk memperoleh uang cepat dan besar. Bukan rahasia umum penyelundupan dan peredaran narkoba di dalam Lapas masih berjalan, bahkan ada warga binaan Lapas yang menjadi pengendali peredaran narkoba kelas besar," ujar Agustinus.

 

Nekat Selundupkan Narkoba

Sebelumnya diberitakan, Petugas Lapas Salemba Kelas II A mengamankan seorang wanita berinisial EN (35) usai ketahuan menyelundupkan narkotika jenis sabu di alat vitalnya.

EN diketahui hendak menjenguk suaminya yang ditahan di Lapas Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat.

Kalapas Salemba Kelas II A Beni Hidayat menuturkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/10/2024).

"Kami amankan EN saat hendak mencoba selundupkan narkoba," ujarnya kepada wartawan Rabu (24/10/2024).

Baca juga: Polisi Tangkap WNA Asal Iran, Selundupkan Sabu 4,4 Kilogram dalam Bentuk Lempengan Keramik

Saat diperiksa, petugas menemukan narkotika jenis sabu seberat 4,95 gram dan 6 butir ekstasi.

Gerak-gerik EN membuat petugas curiga hingga melakukan pemeriksaan.

“EN hendak membesuk FR yang merupakan warga binaan di Lapas Salemba terkait tindak pidana narkoba pidana 5 tahun 6 bulan," tutur dia.

Adapun barang bukti disimpan dalam dua bungkusan yang dilakban hitam.

Di dalam bungkusan itu terdapat serbuk warna putih serta tablet berwarma kuning. 

“Sabu dan ekstasi tersebut disimpan di dalam kemaluan EN. Kasus penyelundupan tersebut baru pertama kali dilakukan EN,” ungkapnya.

EN saat ini telah dikirim ke Polsek Cempaka Putih untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

“Kita tingkatkan kembali para petugas kompetensinya dan konsitensinya guna mencegah terjadinya kasus yang sama,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini