News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Contoh Teks Khutbah Jumat: Semangat Hijrah dalam Membangun Persaudaraan Umat

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh teks khutbah Jumat yang berjudul Semangat Hijrah Dalam Membangun Persaudaraan Umat, dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 25 Oktober 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks khutbah Jumat yang berjudul "Semangat Hijrah dalam Membangun Persaudaraan Umat".

Dikutip dari laman kemenag.go.id, contoh teks khutbah Jumat ini ditulis oleh La Rudi.

Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 25 Oktober 2024.

Contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi tentang mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa hijrah.

Selengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman kemenag.go.id berikut ini.

Contoh Teks Khutbah: Semangat Hijrah Dalam Membangun Persaudaraan Umat

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan

KHUTBAH PERTAMA

الحَمْدُ لِلهِ الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِي لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ أَشْهَدُ أن لا إله إلا الله وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ

وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ الكِرَامُ، أُوصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كتابه الكريم: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي علقكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

Maa’syiral muslimin, jamaah Jum’at rahimakumullah,

Marilah senantiasa kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita sekalian. Ada begitu banyak karunia yang Allah berikan, Allah tidak meminta imbalan atas karunia itu, Allah juga tidak meminta sanjungan dan apresiasi atas segala karunia itu. Allah hanya menyampaikan kepada kita untuk pandai bersyukur dan jangan ingkar. Allah menegaskan bahwa "jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan atas Nabi Muhammad saw., Nabi pembawa risalah Islam. Semoga kita, hadirin sekalian kelak mendapatkan syafaat darinya.

Maa’syiral muslimin, jamaah Jum’at rahimakumullah,

Dalam rangka merefleksi sekaligus mengambil hikmah dari peristiwa hijrah. Kaum muslimin meyakini bahwa pada setiap kisah terdapat pengajaran. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 111:

"Sesungguhnya pada setiap kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (Q.S. Yusuf: 111)."

Maa’syiral muslimin, jamaah Jum’at rahimakumullah,

Secara tekstual hijrah berasal dari bahasa Arab, haajara-yuhaajiru-muhajaratan wa hijratan. Dimana kata ini berasal dari akar kata hajara-yahjuru-hajran yang bermakna meninggalkan. Hijrah berarti meninggalkan suatu tempat menuju tempat yang lain, meninggalkan tempat yang lama menuju tempat yang baru. Orang yang melakukan hijrah disebut muhajir. Peristiwa hijrah yang terjadi pada Rasulullah saw. bersama sabahat adalah perpindahan dari Mekah ke Madinah atau meninggalkan Mekah lalu menuju Madinah. Mereka yang tergabung dalam rombongan hijrah bersama Rasulullah saw. kemudian dikenal dengan sebutan Kaum Muhajirin, sedangkan umat Islam yang menunggu atau menanti di Madinah disebut dengan Kaum Anshor.

Dua kelompok inilah (Muhajirin dan Anshor) yang memulai kerja sama melalui konsep ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), lalu bersama-sama berdakwah menyebarkan Islam dibawah komando Rasulullah saw. Sejak saat itu, Islam mulai mendapatkan sambutan yang baik dan mengalami perkembangan, tidak sama dengan ketika masih di Mekah yang mendapatkan resistensi atau penolakan yang kuat terutama dari kaum Quraisy.

Maa’syiral muslimin, jamaah jumat rahimakumullah,

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini