News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Makelar Kasus di Mahkamah Agung

Kamar Mewah Zarof Ricar Luasnya 10x6 Meter, Terdapat Brankas hingga Simpan Uang Hampir Rp1 Triliun

Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Zarof Ricar. Tempat ditemukannya uang tunai hampir Rp1 triliun dan emas batangan 51 kilogram saat petugas Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan pada Kamis, 24 Oktober 2024. Terungkap mewahnya kamar di rumah Zarof Ricar, pensiunan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang jadi tersangka suap MA.

Penghitungan mata uang asing ini berlangsung hingga setelah azan maghrib berkumandang.

Di saat yang bersamaan, datang sejumlah petugas Kejagung tambahan untuk menggeledah rumah mewah yang berada di samping kanan kediaman Zarof Ricar.

Surono mengaku tak memantau aktivitas penggeledahan sampai selesai.

Sebab menurutnya, masih ada kamar di rumah Zarof Ricar yang belum dilakukan penghitungan uang yang ditemukan.

Meski begitu, ia tidak mengetahui secara pasti jumlah uang dan emas yang ditemukan di masing-masing lokasi penggeledahan itu.

Meski demikian, berdasarkan patroli yang dilakukannya pada Kamis malam, penggeledahan masih terus berlangsung hingga pukul 24.00 WIB.

Emas Batangan 51 Kg Berapa Nilainya? 

 Emas batangan dengan nilai fantastis yakni seberat 51 kilogram (kg) telah ditemukan di rumah Zarof Ricar, eks pejabat Mahkamah Agung (MA).

Dikutip dari logammulia.com, harga emas Antam per hari ini, Jumat (26/10/2024), adalah Rp1.534.000 per gram.

Sementara berdasarkan harga pecahan emas batangan yang tercatat hari ini, yakni emas 1.000 gram (1 kg) adalah Rp1,474,600,000.

Berdasarkan harga itu, maka emas 51 kg yang disita dari rumah Zarof senilai Rp75.204.600.000‬ atau hampir Rp75 miliar lebih.

Penangkapan Zarof Ricar

Zarof Ricar, diduga menjadi makelar kasus Ronald Tannur.

Diketahui Ronald Tannur adalah terdakwa kasus penganiayaan terhadap kekasihnya, Dini Sera Afrianti, di sebuah tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (4/10/2023).

Penganiayaan yang dilakukan Ronald Tannur membuat Dini meninggal, namun pelaku dijatuhi vonis bebas oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Rabu (24/7/2024).

Setelah memberikan vonis bebas, Kejagung menangkap tiga hakim PN Surabaya yang menangani kasus Ronald karena mereka diduga menerima suap untuk membebaskan pelaku, mengutip Kompas.com

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini