TRIBUNNEWS.COM - Sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus impor gula tahun 2015-2016, Tom Lembong pernah berseteru dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kala itu perseteruan Tom Lembong dengan Luhut terjadi saat Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perseteruan itu terjadi menjelang kontestasi Pilpres 2024.
Tom Lembong didapuk menjadi tim sukses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sementara itu, Luhut dan Bahlil ada di pihak Prabowo yang berpasangan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Berikut perseteruan Tom Lembong dengan Luhut dan Bahlil.
Tom Lembong dengan Luhut
Tom Lembong sebelumnya pernah berseteru dengan Luhut kala Co-Captain Timnas AMIN itu membongkar pernah membuatkan "contekan" untuk Presiden Jokowi saat ia masih di dalam kabinet.
Kejadian itu terjadi sekitar bulan Januari 2024.
Luhut yang merasa tingkah Tom Lembong kelewatan itu langsung menegurnya.
Baca juga: Kejagung Tegaskan Tak Ada Pemeriksaan Menteri Lain dalam Kasus Dugaan Korupsi yang Seret Tom Lembong
Menurut Luhut, justru orang yang paling banyak memberi catatan saat pidato Jokowi adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Luhut menilai Tom tak usah merasa hebat setelah melakukan itu karena semua kepala negara saat kegiatan bilateral pasti diberi catatan oleh orang di belakangnya.
Dia berkata apa yang dilakukan Tom hanyalah tugas dia sebagai pembantu presiden.
Saat masih di kabinet, Tom diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Luhut juga pernah meragukan intekeltualitas Tom Lembong.