Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus KSAD TNI AD, Mayjen TNI Budi Pramono meraih rekor Muri sebagai Perwira Tinggi TNI AD aktif yang mampu menyandang gelar akademik dan kompetensi terbanyak.
Alumni Hull University United Kingdom (UK) itu memiliki berbagai gelar.
Mulai dari meraih gelar Master of Art dalam studi keamanan dan strategi dari Universitas Hull di Inggris (1998), Master of Management dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (2005) serta lulus Sarjana Hukum dan Magister Hukum pada Universitas di Jakarta dengan hasil predikat Cumlaude.
Budi mengaku terinspirasi wejangan yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat masih aktif di TNI.
"Pada tahun 1997, saya dipilih Jenderal Prabowo pada saat itu. Presiden kita, siapa-siapa yang memenuhi untuk berangkat, IQ-nya seperti apa, fisiknya seperti apa, dan lain sebagainya. Kemudian Alhamdulillah saya terpilih diberangkatkan ke UK saat itu, 1997, "ujar Budi melalui keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).
Menurut Budi, Prabowo selalu menekankan bahwa sumber daya manusia (SDM), adalah modal untuk membangun bangsa.
"Bahwa human resources itu kan luar biasa, sumber daya manusia itu kan segalanya. Untuk membangun bangsa ini tentunya kan. Jadi dengan harapan pendidikan baik di TNI, TNI AD juga khususnya ini sangat penting," tuturnya.
Selain gelar akademik di universitas, ia juga meraih gelar dalam pendidikan militer internasional.
Diantaranya, Regimental Officer Advanced Course (SUSLAPA - II) di Australia di Tahun 1996, National Security Intelligence Training Course di Taiwan (1999), Command and General Staff College School of General Staff and Command di Manila (2001).
Saat itu Budi menerima penghargaan lulusan terbaik (Honor Graduate).
Ia juga menyelesaikan pendidikan militer United Nations logistics Course di Port Dickson (2002), Austfamil Course di Laverton Australia (2003). Serta Emergency Management Australia Course (2004).
Budi juga telah meraih berbagai penghargaan. Diantaranya DEAN of MAAT di Teheran, Sebagai Athan Iran yang membawahi Iraq, Azerbaijan dan Turkemenistan (2012), serta penghargaan dari Duta Besar RI di Iran (2012).
Baca juga: Kunjungan Pertama Dalam Sejarah di Morowali, KASAD Jenderal Maruli Bawa Misi Kemanusiaan
Ia juga menerima mendapatkan penghargaan dari Wantimpres pada tahun 2015, 2016, dan 2019, penghargaan Wantannas (2020), Bintang Yudha Nararya (2021). Serta Piagam Penghargaan Warta Merdeka sebagai Tokoh Militer dengan ISBN, HAKI dan Gelar Kompetensi Internasional Terbanyak pada tahun 2023.