"Seorang CEO BUMN itu harus bisa diterima kalangan politik, dan Presiden Prabowo mungkin sudah tidak cocok dengan Nicke."
"Bukan berarti kinerjanya jelek tapi bisa jadi tidak searah dengan kebijakan pemerintah sekarang saja," kata Komaidi, Senin (4/11/2024).
Diketahui, posisi direksi Pertamina ditentukan melalui Tim Penila Akhir (TPA) yang diketuai Presiden.
Menurut Komaidi, Prabowo memilih Simon karena merasa sudah dekat.
Ditambah lagi, Simon pernah membantu Prabowo dalam konstestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau sudah kenal kan nyaman bekerjanya," ucap Komaidi.
Dikutip dari gerindra.id, Simon merupakan jajaran pengurus Gerindra periode 2020-2025.
Di bidang politik, Simon tercatat sebagai anggota Dewan Pembina DPP Gerindra dari total 48 anggota.
Pada saat kontestasi Pilpres 2024, Simon juga memegang jabatan strategis di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kala itu ia mengemban jabatan sebagai Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran.
Baca juga: Prabowo Disebut Nyaman Kerja Bareng Simon Aloysius Hingga Akhirnya Diberikan Kursi Dirut Pertamina
Pergantian Dadakan
Pergantian pimpinan Pertamina ini terkesan dadakan.
Pasalnya, baru-baru ini tepatnya pada Rabu (30/11/2024), Prabowo baru saja mengumpulkan para Menterinya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Termasuk para pimpinan BUMN seperti, PLN hingga Pertamina.
Mereka yang telah tiba di Istana diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Keungan Sri Mulyani, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan lainnya.