Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof Rhenald Kasali Ph.D mengatakan, bangsa yang besar merupakan hasil kerja gabungan antara study dan learning.
Gabungan keduanya menghasilkan etos kerja yang beretika dalam pembangunan bangsa.
"Saat ini dunia sedang menghadapi world war 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang dihasilkan oleh sains, yang juga banyak menggantikan peran manusia, sekaligus mengatasi keterbatasan sumber daya," kata Rhenald Kasali saat orasi ilmiah saat wisuda Universitas Pancasila (UP) di Jakarta, Selasa (5/11/2024) .
Baca juga: Jangan Mudah Tergiur Pinjol, Rhenald Kasali Ajak Masyarakat Pahami Literasi Digital
Dikatakannya, dengan sains dan teknologi pula, kualitas kehidupan meningkat bersamaan dengan munculnya masalah-masalah baru yang berkaitan dengan dunia yang hyper-real, seperti perundungan dan ketidakadilan, mental health, hingga inflasi global.
Hebatnya, kata dia umat manusia memiliki kemampuan merasa dan berpikir, sehingga mampu mengembangkan inovasi terus-menerus untuk bertahan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada.
“Dunia sedang mengalami kelangkaan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak melulu dapat diselesaikan oleh teknologi maka ini menjadi peluang bagi para wisudawan untuk berkiprah di kancah global, asalkan memiliki etos kerja dan mau belajar," katanya.
Ditambahkan, teknologi yang algoritmik juga memungkinkan pekerjaan menjadi lebih kasual, fleksibel, lebih kreatif, dan bertumpu pada data yang saling terhubung.
Rektor Universitas Pancasila (UP), Prof Marsudi Wahyu Kisworo IPU mengatakan, generasi unggul lahir dari proses yang tidak mudah dan melalui pendidikan membentuk karakter dan kemampuan berpikir kritis.
Di hadapan 1486 Wisudawan yang berasal dari Program Studi D3/S1/S2/S3 dan Apoteker, Rektor mengingatkan, wisudawan menjaga etik dan moral sejalan dengan hard skill yang kalian miliki.
"Sebagai lulusan Universitas Pancasila, kalian diharapkan menjadi inovator dan agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan, siap menghadapi industri digital," katanya.
Baca juga: Rhenald Kasali: Dungu dan Jongos Adalah Diksi Penjajah, Saya Heran Masih Ada yang Menggunakannya
Untuk itu, kata dia kerja cerdas, semangat, dan optimisme sangat penting untuk membangun bangsa, serta berpegang pada karakter Pancasila.
Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Dr. (HC) Ir Siswono Yudohusodo dalam sambutannya mengajak semua lulusan agar memiliki kemampuan adaptif, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadaban.
“Indonesia akan menjadi negara maju, negara industri dengan kekuatan ekonomi ke-4 di tahun 2050”, tambah Siswono.
Oleh karenanya, kata mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V di era pemerintahan Presiden Soeharto ini mengajak lulusan untuk bekerja keras yang cerdas, terencana.
"Juga meningkatkan fighting spirit dan semangat juang, melalui penyelenggaraan berbagai program membangun knowledge base economy yang akan menjadi fundamen untuk mengantar Indonesia menjadi negara maju," katanya.