Saat menuju lokasi, di dalam mobil, Shane sempat bertanya kepada AGH mengenai kebenaran peristiwa pencabulan yang disampaikan Mario Dandy kepadanya. AGH pun mengonfirmasi dugaan pelecehan itu dan mengaku dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh David.
"Mangkanya om, yang kayak gini harus dikasih pelajaran, karena dia udah 17 tahun, mangkannya mending gua pukulin dibanding gua harus laporin ke hukum," ucap Mario Dandy menimpali cerita AGH.
Penganiyaan Fatal
Pukul 18.28 WIB, Mario Dandy, AGH, dan Shane yang mengendarai mobil Jeep Rubicon tiba di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Mario Dandy memarkirkan kendaraannya yang bernomor polisi B 120 DEN itu sekitar 20 meter dari titik lokasi yang dikirimkan David.
Sesampainya di lokasi, Shane bertanya kepada Mario Dandy tentang apa yang harus dia lakukan setelah mereka bertemu David. Ia juga bertanya, apakah dirinya perlu ikut memukul David. Mario Dandy lantas menjawab bahwa Shane hanya perlu merekam atau memvideo kekerasan terhadap DO menggunakan ponsel miliknya.
Lelaki yang belum genap setahun mengenyam pendidikan di perguruan tinggi itu lantas meminta AGH menghubungi mantan pacarnya itu agar keluar dari rumah kawannya dan menemui AGH. Saat ditanya David, AGH berbohong bahwa dia diantar tantenya menggunakan mobil Camry dan sudah di depan lokasi.
Mario Dandy dan Shane berjalan mengikuti AGH menuju rumah teman David, RAAKT. Sesampainya di depan rumah itu, AGH mengirimkan foto kartu pelajar yang dibawanya kepada David. Namun, David tak kunjung muncul.
Dengan menggunakan ponsel AGH, Mario Dandy lantas mengirimkan pesan suara (voice note) kepada David yang menyebutkan bahwa dirinya sudah berada di depan rumah, lokasi David berada. Ia membujuk agar David segera keluar dan menemuinya. Sekitar pukul 19.00 WIB, David keluar bersama temannya, RAAKT.
RAAKT pun berkata kepada Mario Dandy agar tidak membuat keributan di area rumahnya. Setelah itu, Mario Dandy merangkul David menggunakan tangan kirinya sambil berjalan menuju mobil Rubiccon yang terparkir di pinggir jalan, sekitar 20 meter dari rumah RAAKT.
Di belakang mobil itu, Mario Dandy mengintrogasi dan mengintimidasi David. Ia menyuruh David untuk push-up sebanyak 50 kali, namun David hanya bisa melakukannya sebanyak 20 kali. Sementara itu, Shane yang berdiri di dekat AGH di belakang mobil itu memantau situasi sekitar.
Mario kembali menyuruh David push-up, kali ini dengan bentuk tangan mengepal di atas jalan beraspal. Setelah itu, Mario menyuruh David melakukan sikap tobat yang dicontohkan oleh Shane, yakni meletakkan kepala di jalan dengan tangan di punggung. Pada saat yang bersamaan, AGH mengambil korek di samping kepala David untuk menghidupkan rokok yang dibawanya.
Tak lama setelah itu, Shane melihat satpam perumahan datang menghampiri mereka. Ia pun memberikan sinyal isyarat kepada Mario Dandy. David pun diperintahkan untuk berdiri oleh Mario Dandy agar seolah tak terjadi apa-apa saat satpam yang datang mengendarai motor itu menghampiri mereka. Satpam bernama Abdul Rosyid itu lantas menanyai gerombolan remaja itu. Mario Dandy pun menjawab bahwa mereka ingin bertamu ke rumah RAAKT sambil menunjuk ke arah rumah teman David itu.
Usai satpam itu pergi meninggalkan mereka, Mario Dandy kembali menyuruh David untuk mengambil sikap push-up. Saat itu, ia mengarahkan kamera ponselnya yang dipegang Shane, sebagai tanda akan dilakukan penganiayaan terhadap David. Mario juga mencolek AGH untuk mengisyaratkan agar melihat tindakan yang akan dilakukannya kepada David.
AGH dan Shane pun berdiri di sisi kanan David yang sedang dalam posisi push-up. Setelah itu Mario Dandy menendang bagian kepala sisi kanan David hingga menyebabkan remaja laki-laki itu jatuh tak sadarkan diri. Sementara itu, Shane merekam peristiwa itu menggunakan ponsel Mario Dandy, sedangkan AGH menyaksikan perbuatan Mario sambil merokok tanpa berinisiatif menolong.
Seret Rafael Alun
Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan karena kasus sang anak.