Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Ubri, warga Desa Pasir Munjul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengaku masih ingat jelas peristiwa kecelekaan beruntun di Km 92 Tol Cipularang, pada Senin (11/12/2024) sore.
Dimana, saat peristiwa terjadi, dirinya tengah berada di rumah karena hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
Baca juga: Kondisi Terkini Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Km 92
Di tengah derasnya hujan sore itu, gawainya berdering keras. Salah seorang kawan menghunghubunginya melalui sambungan telepon.
“Lagi dimana, sini bantuin ke bawah, ada kecelakaan di Tol. Ajak warga lainnya buat bantuin,” kata Ubri menirukan ucapan kawannya lewat sambungan telepon.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ini Identitas 3 Anggota TNI yang Jadi Korban
Mendapat ajakan itu, dia kemudian menerobos hujan dan melihat ke arah Tol Cipularang. Berapa kagetnya dirinya melihat tumpukan mobil yang terlibat kecelakaan.
“Kebetulan rumah saya agak di atas posisinya, jadi keliatan itu mobil-mobil pada numpuk. Langsung saya lari ke arah Tol sambil ngajak warga lain,” ujarnya.
Ubri beserta warga desanya pun bergotong royong membantu para korban kecelakaan itu.
Saat membantu proses evakuasi, dia melihat lambaian anak perempuan yang muncul dari sela-sela pintu mobil dan tumpukan kardus.
Memang, berdasarkan pengakuannya, truk trailer bermuatan kardus terlihat menimpa sejumlah kendaraan di depannya.
“Saya liat ada anak perempuan teriak sambil nangis-nangis. Tangannya melambai-lambai minta tolong,” katanya menirukan peristiwa itu.
Dia bersama warga pun berusaha memindahkan tumpukan kardus yang mulai berat akibat guyuran air hujan. Bahkan, Ubri menceritakan jika proses evakuasi itu berjalan dramatis.
“Saya liatnya kasian, sudah terjepit di mobil dan tertimpa tumpukan kardus-kardus basah. Itu berat loh kardusnya karena basah,” ungkapnya.
Baca juga: Segini Nominal Santunan Jasa Raharja bagi Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang
“Kalau nggak buru-buru diangkatin kardusnya, mungkin banyak korban lainnya enggak selamat,” sambung dia.
Dengan sekuat tenaga dan alat sederhana, dia pun mulai memindahkan tumpukan kardus ke pinggir jalan dan membantu proses evakuasi korban yang terhimpit di dalam mobil.
Usaha dirinya bersama warga desa pun tak henti-henti dilakukan, bahkan sampai memotong batang pohon petai untuk membantu para korban keluar dari mobil yang ringsek.
“Narikin orang-orang yang kejepit di dalam mobil,l pakai batang pohon petai, ada bapak-bapak sama ibu-ibu. Kasian liatnya,” terangnya.
Dia menambahkan, di tengah proses evakuasi oleh warga desa, sejumlah petugas kepolisian, PJR serta ambulance mulai berdatangan ke tempat peristiwa.
Tak berselang lama, para korban langsung di bawa ke rumah sakit di wilayah Purwakarta untuk mendapat perawatan medis.
Sebagai informasi, total korban kecelakaan beruntun di Km 92 Tol Cipularang sebanyak 30 orang. Satu korban dinyatakan meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat hingga ringan.