Menurutnya, berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jika program hilirisasi terus dijalankan secara konsisten, Indonesia diperkirakan akan mencapai pendapatan per kapita hingga USD 10.900 dalam 10 tahun mendatang.
"Untuk itu, pemerintah perlu melanjutkan dan memperluas cakupan hilirisasi tidak hanya pada mineral, tetapi juga pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan guna dapat mengungkit perekonomian nasional," ungkap Puteri.
Diketahui, Bappenas mencatat beberapa target pembangunan pada periode kedua Jokowi tak tercapai.
Beberapa di antaranya seperti pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 6,2 persen - 6,5 persen pada 2024.
Namun, faktanya capaian pada 2023 hanya sebesar 5,05 persen.
Kemudian, RPJMN menargetkan pertumbuhan investasi di kisaran 6,6 persen-7 persen pada 2024.
Faktanya, capaian pada 2023 hanya sebesar 4,4 persen.
Lalu, menargetkan share industri pengolahan sebesar 21 persen pada 2024.
Faktanya, capaian pada 2023 hanya sebesar 18,67 persen.
Selain itu, juga menargetkan tingkat pengangguran terbuka di kisaran 3,6 persen-4,3 persen pada 2024.
Faktanya, pencapaian pada 2023 hanya sebesar 5,32 persen.
"Untuk itu, pemerintah perlu melanjutkan dan memperluas cakupan hilirisasi tidak hanya pada mineral, tetapi juga pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan guna dapat mengungkit perekonomian nasional," ucap Puteri.