TRIBUNNEWS.COM - Komjen Pol. (Purn.) Drs. Dwi Priyatno, S.H. adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Di Polri, jabatan terakhir Dwi Priyatno yakni sebagai Inspektur Pengawasan Umum atau Irwasum Polri.
Dwi Priyatno tercatat aktif mengemban jabatan sebagai Irwasum Polri pada tahun 2014 hingga 2017.
Semasa dinasnya, jenderal bintang 3 ini juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.
Komjen Dwi Priyatno telah meninggal dunia pada 14 November 2024.
Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 65.
Saat masih aktif menjadi anggota Polri, Dwi Priyatno memiliki rekam jejak yang cemerlang.
Ia adalah jenderal pemberantas narkoba di diskotek tersohor wilayah Jakarta.
Baca juga: Komjen Pol. Purn. Drs. Firli Bahuri, M.Si.
Berkat kariernya yang moncer, nama Komjen Dwi Priyatno pernah disebut-sebut menjadi calon Kapolri pada 2015 menggantikan Jenderal Pol. Sutarman.
Dwi Priyatno lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada 12 November 1959.
Ia memiliki istri yang bernama Ny. Susie Priyatno.
Adapun Dwi Priyatno merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1982.
Di Akpol, Dwi satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti.
Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Dwi Priyatno di antaranya yakni PTIK (1987), Sespim (1998), Sespati I (2007), Lemhannas PPSA (2012), Tutor (1988), PA Das Lantas (1989), PA Lan Lantas (1990), Apeldoorn III (1990), Sus ADA Benmat (1994), ESQ III (2006), dan Assesment Pati Polri (2011).
Dwi Priyatno juga mahir dua bahasa asing selaing Bahasa Indonesia, yakni Bahasa Inggris dan Belanda.
Perjalanan karier
Karier Dwi Priyatno telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Pelbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Dwi tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Sektor 853-11 Losarang, Indramayu, (1982), Kapolsek Jatibarang, Indramayu (1984), Kepala Subbagian Dokumentasi Lapangan Akademi Kepolisian (1987), Kepala Urusan Pembinaan Korps Akademi Kepolisian (1988), dan Instruktur Pusat Pendidikan Lalu Lintas Polri (1990).
Selain itu, jenderal asal Purbalingga ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Lalu Lintas Bojonegoro (1992), Wakapolres Ponorogo (1993), Wakapolres Sidoarjo (1995), Pamen Polda Jawa Timur (1997), dan Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Tengah (1998).
Karier Dwi Priyatno makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kapolresta Palangkaraya pada 1999.
Baca juga: Komjen Pol. Purn. Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc.
Pada 2001, Dwi Priyatno ditunjuk menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya.
Dua tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Pamen Mabes Polri dalam rangka ditugaskan sebagai LO Kawasan NCB Interpol di Malaysia.
Setelah itu, Dwi Priyatno dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Barat pada 2005.
Pada 2006, Dwi ditugaskan menjadi Kepala Bagian Pembinaan, Pelatihan, Operasional Polri selama 4 tahun.
Kemudian, jenderal bintang 3 ini diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Direktur Samapta Babinkam Polri pada 2010.
Di tahun yang sama, ia dimutasi sebagai Direktur Sabhara Baharkam Polri.
Semenjak itu, karier Dwi Priyatno terus melonjak.
Pada 2011, Dwi Priyatno dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Biro Komisi Internasional Divisi Hubungan Luar Negeri Polri.
Tak berselang lama Komjen Dwi Priyatno diutus untuk menjabat sebagai Kepala Pendidikan, Pelatihan Khusus Kejahatan, dan Kekerasan Lembaga Pendidikan Polri pada 2011.
Kemudian, Dwi Priyatno dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jawa Tengah pada 2013.
Di tahun 2014, Komjen Dwi kembali dimutasi sebagai Kapolda, kali ini ia diminta untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Baca juga: Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, S.H., S.I.K., M.H.
Barulah setelah itu ia diangkat menjadi Irwasum Polri pada tahun 2014 dan naik pangkat menjadi Komjen atau jenderal bintang 3.
Pada 2017, Komjen Dwi Priyatno kemudian dimutasi menjadi Pati Yanma Polri dalam rangka pensiun.
Rekam jejak
Rekam jejak Komjen Dwi Priyatno di Polri terbilang moncer.
Berbagai tanda jasa yang diberikan oleh Polri sudah pernah didapatkannya.
Dwi tercatat pernah meraih Satya Lencana (SL) Kesetiaan 8 tahun, SL Kesetiaan 16 tahun, SL Kesetiaan 24 tahun, dan SL Pengabdian 32 tahun.
Tak hanya itu, Dwi juga pernah dianugerahi tanda jasa Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Bhayangkara Nararya, Satya Lencana Dwidja Sistha, Satya Lencana Karya Bhakti, Satya Lencana Santi Dharma, Satya Lencana UN Mission, dan Satya Lencana Bhakti Purna.
Dwi Priyatno juga kerap ditugaskan ataupun menempuh pendidikan nonformal ke luar negeri.
Ia tercatat pernah dipercaya melaksanakan tugas menjadi anggota Dik Lalulintas (1990), Comparative Study of Traffic Law Enforcement (1991), Civilian Police (1996), Senior Liaison Officer (2003), Seminar Money Laundering (2003), Workhshop How to Combat Terorism (2004), dan Intelegent Analist Workshop (2004).
Selain itu, ia juga pernah bertugas dalam Comparative Study of Community Policing (2007), Peninjauan Police Advisor dan Persiapan FPU (2007), Join Police Cooperation Commite Polri dan PDRM (2008), Join Commite INP PNP (2009), Brunei International Defence Expo Conference (2009), Sidang JKLB (2010), dan Senior Mission Leader (2011).
Karier cemerlang Dwi Priyatno inilah yang membuatnya sempat digadang-gadang sebagai calon Kapolri pada 2015.
Merespons hal itu, Dwi Priyatno pun mengaku sangat siap jika diamanahkan menjadi Kapolri oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.
Akan tetapi, Dwi Priyatno pada akhirnya tak ditunjuk menjadi Kapolri.
Jokowi lebih memilih Jenderal Badrodin Haiti untuk memimpin Korps Bhayangkara.
(Tribunnews.com/Rakli Almughni)