Fosil Tengkorak Manusia dan Hewan Berusia Jutaan Tahun Dipamerkan di Museum Nasional Indonesia
Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan pameran ini dirancang untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi dan 10 ribu orang telah datang melihat dari dekat
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertamakalinya tengkorak manusia purba Homo erectus S-17 dipamerkan di Museum Nasional Indonesia dalam pameran bertajuk Indonesia The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus.
Tengkorak lengkap manusia purba itu menjadi temuan penting dari Situs Sangiran, Jawa Tengah.
Baca juga: Kurangi Bahan Bakar Fosil, Pabrik Petrokimia Manfaatkan Sampah Dicampur Batu Bara
Sangiran 17 biasa disingkat S17 atau dikenal juga dengan nama Pithecanthropus VIII ditemukan pada tahun 1969 oleh pemuda setempat.
Tidak hanya itu, dalam pameran yang diadakan Kementerian Kebudayaan ini sejumlah koleksi yang ditampilkan mencakup berbagai fosil manusia purba, artefak dari situs arkeologi Nusantara, hingga fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon.
Baca juga: Fosil reptil laut raksasa sebesar dua bus ditemukan di pantai Inggris
Setiap koleksi membawa narasi mendalam tentang peran Nusantara sebagai episentrum evolusi manusia dan peradaban purba.
Kepala Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan pameran ini dirancang untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi dan 10 ribu orang telah datang melihat dari dekat koleksi yang dipamerkan.
“Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati koleksi, tetapi juga memahami bagaimana peran Nusantara dalam sejarah evolusi manusia telah membentuk narasi besar peradaban dunia,” jelasnya.
Selain menampilkan koleksi bersejarah, Museum Nasional juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung, seperti sesi diskusi bersama arkeolog dan aktivitas interaktif untuk anak-anak.
Fasilitas ramah keluarga, seperti jalur khousus untuk lansia dan difabel, juga tersedia guna memastikan kenyamanan semua pengunjung.
Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi destinasi edukatif bagi masyarakat, tetapi juga menjadi momen refleksi terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya.
Baca juga: Astronom Temukan Gelembung Galaksi Berukuran Miliaran Tahun Cahaya, Dipercayai Sisa Fosil Big Bang
Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, inisiatif seperti ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk menjaga sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di tingkat global.
Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” akan berlangsung hingga Maret 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari, kecuali Senin.
Museum Nasional mengundang masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai bagian dari pengalaman liburan yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.