TRIBUNNEWS.COM - Raja Juli Antoni, MA., Ph.D. adalah Menteri Kehutanan yang dipilih Presiden Republik Indonesia 2024-2029 Prabowo Subianto untuk menjabat di Kabinet Merah Putih.
Raja Juli Antoni, MA., Ph.D. juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.
Raja Juli Antoni merupakan politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Suami Nurlaili Haniah Kinanggi tersebut, menduduki jabatan sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia.
Sebelumnya, Raja Juli Antoni diketahui sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai tahun 2014.
Sebelum masuk ke PSI, pria kelahiran Pekanbaru pada 13 Juli 1977 ini, aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan organisasi sayap Muhammadiyah lain.
Raja Juli adalah putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.
Pendidikan
Raja Juli Antoni merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.
Dikutip dari web resmi rajajuliantoni.com, politikus asal PSI ini meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.
Raja Juli Antoni pun melanjutkan pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.
Baca juga: Raja Juli Ungkap Harapan Jokowi Soal Pak Bas Jadi Kepala Otorita IKN
Ia lalu menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.
Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.
Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).
Karier
Raja Juli Antoni menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000-2002.