TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto kini memiliki enam juru bicara (jubir) yang baru.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melantik 6 jubir itu di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Hasan mengatakan Kantor Komunikasi Kepresidenan memiliki peranan penting dalam pemerintahan, mengingat mereka menerima dan menyampaikan pesan ke berbagai pihak.
“Saya mengibaratkan Kantor Komunikasi ini sebagai kantor pembawa pesan,” ujar Hasan.
Dia meminta jajaran yang baru dilantik itu selalu menyaring informasi sebab jika apa yang Kantor Komunikasi Kepresidenan sampaikan tidak jelas, masyarakat akan kebingungan.
Hasan pun meminta mereka tidak mengutamakan kecepatan penyampaian informasi tetapi akurasi.
Adapun enam jubir Presiden Prabowo yang baru adalah Philips Vermonte, Adita Irawati, Ujang Komaruddin, Prita Laura, Dedek Prayudi, dan Hariqo Wibawa Satria.
Berikut profil singkat 6 jubir presiden itu berikut ini :
Philips Vermonte
Philips J Vermonte adalah peneliti di CSIS sejak tahun 2001.
Ia meraih gelar Master of Arts dalam studi internasional dari Department of Politics, University of Adelaide, Australia, pada tahun 2001, yang didanai oleh beasiswa AusAID.
Ia meraih gelar Ph.D dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University, Dekalb, AS pada tahun 2012.
Selama ini dikenal sebagai pengamat politik.
Dia juga merupakan salah satu anggota pendiri jaringan penelitian kebijakan (ProREP).
Saat ini dia menjabat Ketua Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Adita Irawati
Adita Irawati adalah eks Staf Khusus Presiden Presiden Joko Widodo.
Adita mantan Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
Selain di Telkomsel, dia juga pernah bekerja di Indosat.
Dia memulai kariernya di bidang penyiaran dan industri telekomunikasi sejak 1995 lampau.
Diawali dengan bergabung di PT Indosat Tbk tahun 1996.
Kemudian menjadi Corporate Communications Group Head PT Indosat pada 2009.
Perempuan kelahiran 1971 ini juga pernah menjadi Jubir Kementerian Perhubungan dan komisaris PT Citilink Indonesia.
Ujang Komaruddin
Ujang Komaruddin selama ini dikenal sebagai pengamat politik di Indonesia.
Namanya melejit sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sejak 2016.
Lulusan S3 UI ini juga adalah dosen tetap di Universitas Al Azhar Indonesia.
Dia sudah lama bergelut di dunia politik sebagai staf ahli anggota DPR RI.
Dia juga sempat menjadi Tim Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan di Fokus Parlemen pada 2013.
Prita Laura
Prita Laura lahir di Klaten, Jawa Tengah, 26 Juni 1978.
Dia merupakan alumni dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Prita Laura dikenal sebagai jurnalis dan pembawa acara berita di televisi Indonesia.
Ia menjadi pembawa acara dalam program berita petang-malam seperti Top News, Metro Hari Ini, dan program wisata Archipelago.
Sejak tahun 2003, dia bekerja di Metro TV membawakan berita Metro Malam, Metro Pagi dan Metro Siang.
Pada awal tahun 2018, Ia mengundurkan diri dari Metro TV.
Prita Laura menggeluti hobi yang cukup menantang, yakni diving atau menyelam.
Ia bergabung dengan Pandu Laut Nusantara, sejak gerakan peduli laut di Indonesia tersebut diresmikan pada 15 Juli 2018.
Dedek Prayudi
Dikutip dari psi.id, Dedek Prayudi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tahun 2017.
Dedek merupakan peneliti kebijakan kependudukan dan pegiat toleransi melalui komunitas yang dibesutnya pada tahun 2012 yang bernama 4.20 Society.
Dedek pernah menempuh pendidikan di bidang ilmu politik dan sosiologi untuk studi sarjananya di Wellington, Selandia Baru.
Dirinya juga pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia-Wellington (PPIW).
Tahun 2009, Uki mendapatkan beasiswa di Swedia dengan pengkhususan bidang studi Demografi, sebuah cabang ilmu sosial yang menggunakan logika serta analisa berbasis statistik.
Sementara itu, eksis dengan PSI hingga dirinya pernah menjadi calon legislatif.
Saat itu Dedek Prayudi saat Pemilu 2019, Dedek terdaftar sebagai caleg untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX.
Namun Dedek akhirnya memilih mundur dari partai tersebut pada tahun 2020 lalu.
Hariqo Wibawa Satria
Hariqo Wibawa Satria dulu dikenal sebagai penulis buku.
Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat ini, adalah menjadi Alumni Gontor tahun 2000.
Dia kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA), Yogyakarta dan tamat tahun 2009 dan mengambil Pasca Sarjana di Universitas Paramadina,.
Riqo WS pernah menjadi Ketua Umum Partai Pencerahan UIN SUKA periode 2004-2006, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Koordinator Komisariat ( HMI Korkom) UIN Sunan Kalijaga periode 2005-2006, Sekretaris Umum HMI Cabang Yogyakarta periode 2008-2009.
Ia bekerja sebagai Peneliti di Konsultan Politik Charta Politika.
Bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI) sebagai Asisten Ahli.
Pernah jadi caleg Partai Gerindra untuk DPRD DKI Jakarta.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Surya.co.id