"Banyak panwascam di pemilu yang tidak hadir di pilkada kan," jelasnya.
Sebagai solusi, Bagja mengusulkan agar pemilu dan pilkada tidak lagi digelar dalam tahun yang sama.
Aspirasi ini, ujar Bagja, telah ia sampaikan langsung kepada Gibran.
"Kegelisahan teman-teman sudah kami sampaikan kepada Mas Wapres," jelasnya.
Gibran Telah Respons Permintaan Bawaslu
Rahmat Bagja mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu dan Pilkada dipisahkan dari segi tahun pelaksanaannya.
Usulan tersebut telah disampaikan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
“Dapat kami sampaikan bahwa respons Pak Wapres saat menerima usulan dari kami adalah ini sudah disampaikan oleh beberapa pihak,” ujar Bagja dalam konferensi pers di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
“Untuk tidak menyatukan pemilu dan pilkada dalam satu tahun karena beriris waktunya,” sambungnya.
Menurut Bagja, pelaksanaan dua agenda besar ini dalam tahun yang sama berisiko menyebabkan tumpang tindih tahapan, yang dapat memicu berbagai masalah teknis maupun kerawanan di lapangan.
Meski demikian, Bagja menegaskan keputusan akhir terkait usulan tersebut berada di tangan pemerintah dan DPR.
"Tapi kami menyerahkan kepada pemerintah dan DPR."
"Karena ini urusannya mereka."
"Kami hanya mengusulkan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih tahapan dan ini merupakan kerawanan tersendiri," tuturnya.