Ia mengatakan ada beberapa Lanud yang nanti akan ditunjuk sebagai unit pelayanan (UP) dapur dalam rangka mendukung program tersebut.
Lanud tersebut di antaranya berada di Bandung, Solo, dan Malang.
Rencananya, ungkap Tonny, dapur-dapur di Lanud tersebut akan diresmikan pada 2 Januari 2025 mendatang.
"TNI Angkatan Udara siap berkontribusi untuk membantu, menyukseskan, merealisasikan makan bergizi," kata Tonny.
Sementara itu, Muzafar menjelaskan dapur di Lanud Halim Perdanakusuma untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, sebelumnya memang difungsikan sebagai dapur berskala kecil.
Renovasi, ungkapnya, dilakukan untuk menambah kapasitas produksi dapur.
Pihaknya, lanjut dia, juga telah mendata jumlah sekolah dan siswa di sekitaran Lanud Halim Perdanakusuma yang rencananya akan dipasok oleh dapur tersebut.
"Untuk siswa di seputaran Lanud ini sudah hampir sampai 11 ribu. Jadi ini kemampuannya nanti akan menyesuaikan kondisi siswa yang ada. Kalaupun nanti ada kekurangan kita sudah menyiapkan untuk dibangunkan lagi dapur seperti ini, kalau memang dibutuhkan. Tapi untuk sementara ini kita tetap mengcover ini," kata Muzafar.
Ia mengatakan sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN, titik lokasi dapur tersebut berada di tengah-tengah mengingat durasi pengiriman makanan tidak boleh lebih dari 15 menit.
Proses renovasi dapur tersebut, lanjut dia, diperkirakan akan ramlung dalam 40 hari.
Hal yang terpenting dala proses renovasi tersebut, lanjut dia, adalah terkait dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"IPAL itu sangat krusial dapur ini untuk diverifikasi oleh BGN," sambungnya.
Untuk proses masak, selain dari personel TNI AU pihaknya juga akan merekrut warga sekitar Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Untuk pekerjaan yang sifatnya khusus seperti chef, lanjutnya, akan direkrut dari luar personel TNI AU.
"Tanggal 24 Desember kita sudah siap mengundang dari pihak BGN untuk sekalian memverifikasi ini. Kita berdoa bersama supaya ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis," pungkasnya.(*)