News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DPR Tanggapi Isu 500 Perceraian Terjadi Akibat Beda Pilihan di Pemilu: Jangan Jadikan Alasan ke KUA

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, memberikan tanggapan terkait adanya 500 perceraian yang cerai akibat beda pilihan dalam Pemilu. 

Dalam wawancara di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (21/11/2024), Dede menegaskan bahwa Pemilu tidak seharusnya menjadi alasan utama untuk perceraian.

"Jadi kalau ada yang cerai karena pemilu, menurut saya jangan-jangan dulunya sudah selingkuh satu sama lain. Kita tidak tahu,” ujarnya.

“Artinya, punya masalah sendiri yang kebetulan pas dengan adanya pemilu ini bisa saja konflik itu menegang atau membesar," ia menambahkan. 


Dede menjelaskan perbedaan politik dalam Pemilu bisa saja memperburuk kondisi hubungan yang sudah ada, namun itu bukan penyebab utama perceraian.

Dia juga menyoroti pentingnya melihat permasalahan pernikahan secara lebih menyeluruh, bukan hanya dari sisi politik semata.

"Pemilu jangan dijadikan alasan untuk segera pergi ke KUA," tambah Dede.


Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional (Munas) BP4 pada Rabu (20/11/2024) mengungkapkan bahwa ada provinsi yang mencatatkan 500 perceraian akibat perbedaan pilihan politik. 


Menteri Agama tersebut juga menekankan pentingnya kajian lebih lanjut mengenai data perceraian yang meningkat.


“Perceraian karena politik juga besar. Ada satu provinsi, terjadi 500 perceraian gara-gara politik. Suaminya milih si A, istrinya milih si B, cerai. Begitu rapuhnya sebuah perkawinan," ujar Nasaruddin.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini